Awal Pembentukan Mental dan Karakter

Cerita Dongeng Indonesia - Awal Pembentukan Mental dan Karakter. Portal Edukasi dongeng anak Indonesia, cerita dongeng, cerita rakyat Indonesia, Dongeng Nusantara, cerita binatang, Fabel, Hikayat, Legenda Indonesia, Dongeng Asal Usul, Cerita rakyat nusantara, kumpulan kisah dongeng anak indonesia, kumpulan cerita anak Indonesia, kumpulan cerita lucu, daftar cerita dongeng, fabel, hikayat, tips belajar, edukasi anak usia dini, PAUD, dan Balita.
Cerita Dongeng Indonesia - Awal Pembentukan Mental dan Karakter. Pendidikan bagi anak usia dini sangat penting, karena saat itu dimulainya pembentukan mental dan karakter semasa kecil atau pada usia 0-5 tahun sebelum masuk sekolah pada tingkat pertama di sekolah dasar (SD). Ini yang disebut masa masa emas pada si anak.

Pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengem­bangkan semua aspek perkem­bangan anak, meliputi perkem­bangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial dan emosional.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara perkem­bangan yang dialami anak pada usia dini dengan keberhasilan mereka dalam kehidupan selan­jutnya. Misalnya, anak-anak yang hidup dalam lingkungan (baik di rumah maupun di KB atau TK) yang kaya interaksi dengan meng­gunakan bahasa yang baik dan benar akan terbiasa mendengarkan dan mengucapkan kata-kata de­ngan benar, sehingga ketika mereka masuk sekolah, mereka sudah mempunyai modal untuk membaca. Melalui pendidikan pra seko­lah, selain mental, seoarang anak dipersiapkan secara matang untuk bersaing, mempunyai ketrampilan tersendiri, menjadi seorang pe­mim­pin yang handal, dan berani tampil ditengah-tengah masya­rakat.

Latar belakang pelasaksanaan pengembangan pendidikan pra sekolah terdiri dari empat hal, yaitu setiap anak mempunyai hak untuk hidup dan berkembang, pemberian imunisasi, ASI, Gizi, Kesehatan, dan Monitoring per­tum­buhan.

Hak tumbuh kembang, potensi masa anak, masa pertumbuhan, usia emas golden age: 0-5 tahun simulasi potensi anak. Hak Perlindungan, melindungi anak dari tindak kekerasan secara fisik, non fisik, diskriminasi dan eks­ploitasi, dan jaminan akte kela­hiran. Hak partisipasi, menjamin peran serta dan menghargai pendapat anak sesuai usia dan tingkat psikologisnya.

Wahana pena emas ini dila­kukan bagi anak usia 0-5 tahun dan 5 -10 tahun. Di dalam prog­ram pena emas ini ada berbagai program yang dilakukan. Jadi bukan hanya pendidikan saja, karena lima tahun pertama kehi­dupan anak merupakan periode yang paling penting. Periode yang disebut “usia emas anak” atau “the golden age”. Inilah tahun formatif untuk pembentukan untuk menen­tukan proses pembentukan per­tum­buhan fisik dan perkembangan potensi anak, yaitu perkembangan motorik (pembentukan keteram­pilan anak), mental dan panca indera, afeksi dan pengembangan daya pikir anak.

Selain itu lanjut dia anak mendapat jaminan yang memadai akan gizi/nutrisi, kesehatan untuk pertumbuhan dan pembentukan fisik, jika organ tubuh ini tidak dilakukan dengan baik maka anak mengalami “cacat permanen” atau cacat pengembangan potensinya.

Bukan hanya segi pendidikan dari anak saja yang diperhatikan tetapi segi kesehatan dan ekonomi kerakyatan dari masyarakat itu juga diperhatikan bersamaan dengan program pena emas ini. Masyarakat yang menerima prog­ram pena emas ini.

Program yang dibentuk berupa materi-materi yang dibagi dalam dua kelas yaitu kelas A dan B. “Untuk Materi kelas A : usia 3-4 tahun, materinya adalah melatih keselarasan motorik, penguatan percaya diri, pengembangan afeksi dan komunikasi aktif. Materi kelas B: Usia 4-5 tahun, materi yang diberikan adalah melatih ketram­pilan berpikir, antara lain, menjo­dohkan, mengkasifikasikasifikasi, memahami hubungan, memahami pola, memecahkan pola, pengem­bangan bahasa lisa, persiapan membaca dan menulis, persiapan menghitung dan menjumlahkan. selain itu dalam KSA ini ada penambahan satu program yang dilakukan pada usia 5-10 tahun, denga materi yang diberikan yaitu : pengembangan keterampilan anak, penguatan daya pikir dan pemecahan masalah.

Pendidikan pra sekolah atau yang bisanya di sebut pendidikan anak usia dini (PAUD), sangat penting walaupun bersifat di luar sekolah, karena secara tidak langsung sudah membentuk moral anak, daya pikir anak (kognitif), dan ketrampilan anak (psiko­motor), ini mempunyai dampak yang baik bagi anak tersebut.

Ketika anak tersebut dibentuk secara bertahap dari pendidikan prasekolah selain TK mau pun Play Group atau kelompok ber­ma­in ini maka secara berurutan dan kedepan nanti anak tersebut akan mempunyai kreatifitas, ketrampilan dan kemampuan yang baik ketika berada pada pen­didikan formal SD sampai pada perguruan tinggi. Hal ini sangat menolong anak-anak untuk ber­tumbuh dan berkembang dengan baik, dan menolong masyarakat yang kurang mampu serta masya­rakat dan anak-anak yang orang tuanya jarang berada di rumah karena pekerjaan mereka yang banyak.

Namun yang perlu diper­hatikan oleh para pengasuh anak, yang melayani dan mendidik anak tersebut harus memiliki kesabaran, kelemah lembutan, dan kemauan untuk membentuk anak tersebut, kalau tidak maka mental anak tersebut akan terganggu