Manfaat Dongeng Bagi Anak

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Manfaat Dongeng Bagi Pertubuhan dan Perkembangan Anak, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.
Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Manfaat Dongeng Bagi Pertubuhan dan Perkembangan Anak, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Penting untuk diketahui oleh setiap orang tua yang mencintai anaknya adalah betapa aktivitas membacakan dongeng kepada anak banyak sekali manfaatnya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Diantaranya adalah memberikan teladan, motivasi positif kepada anak, mengajarkan anak untuk berkomunikasi, dan meningkatkan kecerdasan anak. Dengan membacakan dongeng sebelum tidur orang tua dapat memberikan contoh sikap-sikap perbuatan terpuji dan menghindari sikap atau perbuatan yang buruk dari cerita yang dibacakan.

Baca Cerita Dongeng Ini Selengkapnya :
Mendongeng adalah cara paling efektif untuk menanamkan gagasan atau pemikiran, nilai moral, budi pekerti serta konsep sebab akibat terutama pada anak. Pada saat orang tua membacakan atau menceritakan sebuah dongeng, biasanya sang anak berimajinasi sebagai tokoh dalam dongeng yang dituturkan atau diceritakan oleh orang tuanya tersebut. Nah, inilah kesempatan bagi orang tua untuk memberikan motivasi kepada sang anak tercinta melalui sebuah dongeng. Sedangkan untuk anak yang belum dapat berkomunikasi, orang tua dapat merangsang kemampuan berkomunikasi verbal sang anak dengan cara membacakan dongeng atau cerita yang mudah dimengerti oleh sang anak. Salah satu cara untuk meningkatkan kecerdasan anak ialah dengan mendongeng. Anak yang cerdas adalah anak yang mendapat stimulasi tepat sesuai dengan usianya, terutama pada usia keemasan atau golden age (usia 0-5 tahun). Usia keemasan anak ialah masa keemasan pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga pada masa ini anak membutuhkan pendampingan dari sosok yang dapat terus memantau pertumbuhan dan perkembangannya. Serta membutuhkan orang tua yang mampu memberikan stimulasi optimal dengan penuh kasih sayang. Dan salah satu bentuk stimulasi untuk mencerdaskan anak ialah dengan cara mendongeng.

Banyak penelitian yang sudah dibuktikan bahwa aktivitas mendongeng pada anak memang banyak sekali manfaatnya. Jangankan sejak kecil atau bayi, bahkan pada saat sang anak masih dalam kandungan pun mendongeng sudah bisa dilakukan. Jadi kalau ada pertanyaam mulai kapan anak atau bayi bisa didongengi? Jawabannya adalah sejak indra pendengaran bayi mulai berfungsi di dalam kandungan.

Ibarat sebuah gelombang radio, dengan bercerita kepada anak berarti orang tua mengirim sinyal pada buah hatinya. Yang harus ditekankan di sini adalah bahwa dongeng bisa mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan ketahanan mental pada anak. Berikut ini diuraikan tentang manfaat yang bisa diperoleh dari aktivitas mendongeng untuk mengaktifkan simpul-simpul syaraf pada anak, diantaranya :
  • Mengaktifkan simpul-simpul syaraf : Banyak penelitian membuktikan, cerita-cerita yang didengar anak sejak bayi dapat mengaktifkan simpul-simpul syaraf di otaknya (myelin). Cara kerjanya sederhana. Seperti halnya senam otak, banyaknya informasi yang didapat anak dapat membuat otak si anak menjadi lebih aktif. Ini pun berimbas pada perkembangan Intelegen Quetion (IQ) pada sang anak.
  • Merangsang indra : Dongeng yang disampaikan dapat memberikan rangsangan pada indra sang bayi/anak, terutama indra pendengaran dan penglihatan. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa 5 tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan masa emas atau masa sedang giat-giatnya anak menyerap berbagai yang didengar dan dilihat. Jadi, walaupun belum dapat memberikan respon yang berarti, semua cerita yang diceritakan oleh orang tua akan ditangkap oleh indra pendengaran dan penglihatannya untuk kemudian direkam dalam memorinya. Kedua indra tersebut juga terlatih menangkap sedemikian banyak informasi.
  • Perkembangan lebih cepat : Banyaknya informasi yang didapat oleh bayi atay anak bisa mengoptimalkan pertumbuhannya. Berangkat dari sini, jangan heran apabil bayi yang lebih sering didongengi menjadi lebih cepat tengkurap, merangkan dan sebagainya. Itu semua akibat perkembangan otaknya lebih optimal karena banyaknya rangsangan yang diterimanya. Perkembangan kemampuan ini tidak berhenti sampai di usia bayi saja. Setelah anak tumbuh lebih besar pun banyak manfaat yang masih terasa apabila dongeng sering diperdengarkan pada bayi. Paling tidak, karena perkembangan otaknya optimal, stimulus apa pun yang diajarkan padanya akan ditangkap lebih cepat.
  • Lebih peka : Selain perkembangan kemampuan fisik dan intelektual, bayi-bayi yang sering mendengarkan orang tuannya bercerita diyakini akan tumbuh menjadi anak yang lebih peka. Seiring dengan pertambahan usianya, kepekaan ini akan mendukung sederet sikap positif lainnya, seperti rasa ingin tahu, percaya diri, sikap kritis, kamauan eksploratif, dan sebagainya. Dengan kata lain kecerdasan emosional, spiritual, dan ketahanan mentalnya kian terasah. Memang, tidak semua manfaat positif langsung terasa pada nakan sejak bayi karena ada sifat-sifat yang mungkin baru terlihat setelah si anak tumbuh besar.
Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik yaitu meliputi Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan, Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik Cerita. Nah, sekarang kita sebgai orang tua sudah tahu betapa pentingnya Dongeng bagi anak-anak. Dari banyaknya Manfaat Dongeng Bagi Anak tersebut, mari kita mulai menyukai dongeng sebagai media mendidik anak kita.