Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel
tentang Cerita Dongeng Legenda dari Jawa Tengah Putri Limaran, Dongeng Anak
Indonesia, Cerita Rakyat Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara,
Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi,
Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia
Dini, PAUD, dan Balita.
Tersebutlah seorang putri yang cantik jelita. Putri Limaran namanya, ia adalah permaisuri raja yang rupawan. Walaupun
berpenampilan sederhana namun tetap memiliki kecantikan yang luar biasa. Ia
memiliki kegemaran membatik dan seni sulam.
Pada suatu hari ketika Limaran sedang mengandung, raja berpamitan untuk pergi
berburu. berhari-hari sang raja tidak kunjung pulang dari hutan. Untuk mengisi
kekosongan waktu Limaran melakukan kegiatan sesuai kegemarannya. Ia sangat
suka membatik di tempat yang tenang.
Suatu ketika sang puteri sedang membatik diatas pohon di tepian tasik atau danau kecil,
tepat di bawahnya seorang peri buruk rupanya sedang berkaca di air danau. Si peri Buruk rupa tampak tersenyum-senyum melihat bayangan
cantik di air telaga tanpa menyadari adanya sang puteri yang ada diatas pohon. Ia menyangka bayangan itu adalah wajahnya "Alangkah ayu rupawan wajahku" katanya dalam hati.
Baca Cerita Dongeng Ini Selengkapnya :
Namun apa yang terjadi ketika ia tertawa dan bayangan itu
tetap membisu, ia dongakkan kepalanya keatas. dilihatny6a putri cantik
sedang duduk diatas papan yang terpasang diatas pohon, ia menyadarai
bahwa bayangan itu bukan dirinya. Bersamaan dengan itu sang putri
melihat ke bawah. Sang putri sangat terkejut melihat peri yang buruk
rupa berada dibawahnya, sehingga canting yang dipegangnya jatuh ke
tanah.
Limaran berkata "hai peri, bila engkau mau menolongku mangambilkan
canting itu, engkau akan aku ajak ke istana menjadi pelayanku".
Mendengar kata Limaran sang peri buruk rupa merasa sangat gembira, lalu
diambilnya canting yang jatuh dan diberikannya pada Limaran.
Sesuai dengan janji Limaran, maka si Buruk menjadi pembantu
Limaran. Karena siburuk mampu menunjukan perangai yang baik, maka ia
dangat dipercaya oleh sang putri. Namun dibalik itu semua, hati si Buruk
diliputi rasa iri dengan sang Putri. Ia
berfikir, "Alangakah bahagianya bila aku dapat menjadi permaisuri
seperti sang Putri." Maka ia selalu mencari kesempatan untuk
menyingkirkan majikannya itu.
Kesempatan itu akhirnya tiba, ketika limaran hamil tua. Raja pergi
berburu di hutan yang jauh dari istana, karena itu pada saat Limaran
melahirkan Raja tidak ada di sampingnya. Kesempatan itu tidak disia-siakan
oleh si Buruk. Dengan berdalih mau menolong, Limaran dapat diperdaya.
Limaran mati saat melahirkan. Tubuhnya kemudian dikubur di halaman istana dan
bayi limaran diasuh dan disusui oleh si Buruk.
Setelah bebulan-bulan lamanya, sang Raja kembali ke istana dengan hati bahagia
karena mendengar putranya telah lahir, namun betapa terkejutnya ketika
raja mengetahui bahwa permaisurinya telah tiada. seketika wajahnya
menjadi muram, si Buruk berusaha menghibur namun tidak berhasil.
Hari demi hari keadaan raja semakin memburuk. Dia sudah tidak
mempedulikan lagi keadaan sekelilingnya. Kerjanya hanya termenung
menunggui pusara permaisuri yang kini ditumbuhi bunga melati yang harum.
hati si buruk semakin jengkel, maka ketika sang Raja tidak ada disana
bunga melati itu dicabut dan dibuang jauh-jauh. Raja semakin
kehilangan.
Ajaib, ditempat pembuangan bunga melati itu tumbuh pohon maja yang
berbuah hanya satu. ketika buah itu matang mengundang selera seorang
juru masak untuk memetiknya lalu dibawanya pulang. Aneh, buah itu dapat
berbicara dan menjelma menjadi seorang putri cantik jelita. Juru masak
dapat mengenalinya, ia dalah Limaran permaisuri Raja. Limaran meminta
ijin juru masak untuk boleh tinggal di rumahnya. Juru masak yang
kebetulan adalah seorang janda tidak merasa keberatan bahkan dengan
senang hati ia menerimanya. Selama tinggal di rumah juru masak, sang
Putri selalu memperhatikan keperluan putranya. Ia membuat baju-baju bayi
yang disulam indah serta membuat makanan kesukaan Raja. tentu sang raja
menjadi bertanya-tanya siapakah gerangan yang mampu membuat makanan
kegemarannya. Rupanya tidak mudah untuk mengetahui karena juru masak
tidak mau berterus terang ketika ditanya. namun akhirnya rahasia itu
terbongkar ketika sang Raja diam-diam mengikuti juru masak yang pulang
kerumahnya. Pertemuan sang Raja dengan permaisuri sangat mengharukan.
Sang putri lalu menceritakan semua peristiwa yang telah menimpanya. sang
raja berjanji akan menghukum si Buruk setimpal dengan kesalahannya.
Si buruk rupa pun kemudian dihukum mati, mayatnya dikubur di belakang
istana. Karena kejahatannya, maka diatas kuburnya tumbuh bunga bangkai
yang berbau busuk.
Pesan moral Dongeng : Janganlah menjadi orang yang iri dengki terhadap orang lain, niscaya hidupnya tidak akan bahagia dan
akan celaka.
Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku
dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik yaitu meliputi
Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan,
Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik
Cerita. Untuk belajar memahami itu semua, coba adik-adik tebak dari cerita
diatas temanya apa, tokohnya siapa dan settingnya dimana, ayo siapa yang
tahu?.