Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang cerita Dongeng Fabel Akibat Kucing Yang Serakah, Dongeng Anak Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel
Hai adik-adik,masih semangat untuk membaca dongeng kan ? kali ini kaka akan mendongeng tentang kisah kucing yang memiliki sifat jelek yaitu sifat serakah, kalian jangan menirunya ya. mari kita mulai bercerita. Hari itu masih sangat pagi, matahari pun belum menampakkan diri. Hewan-hewan masih banyak yang tidur dengan pulasnya. Namun di kejauhan nampak seekor kucing berjalan tergopoh-gopoh. Ia berjalan sambil membawa seember susu yang diletakkan di punggungnya. Sesekali ia menoleh ke kiri dan ke kanan. Sepertinya ia takut ada teman yang mengikutinya. "Syukurlah tidak ada yang melihatku," kata si kucing dalam hati.
Ketika si kucing merasa tubuhnya capek ia berniat untuk istirahat. Ia mencari tempat yang aman dari pengamatan teman-temannya. Namun langkahnya tiba-tiba terhenti manakala ia berjumpa dengan seekor Kancil yang sedang memeluk sebatang pohon bambu. Si kancil berkali-kali mencoba menggigit pohon bambu, seolah-olah hendak memecahkan batang bambu, namun dilepaskan lagi. Setelah usahanya gagal, si kancil nampak bersedih dan menangis. "Hu hu hu hu....gagal lagi usahaku," demikian rintih si kancil di hadapan si kucing.
Baca Cerita Dongeng Ini Selengkapnya :
Si kucing merasa iba dan ikut bersedih melihat si Kancil menangis tersedu-sedu. Lalu ia berusaha menyapanya.
"Hei, kenapa kamu bersedih dan menangis, Kancil?" tanya si Kucing.
Si Kancil tidak menjawab, bahkan tangisannya semakin menjadi-jadi. "Huuuhuuuuhuuuhuuuuu." Sebenarnya tangisan si kancil di hadapan si kucing hanya pura-pura saja. Dia berniat memberi pelajaran si kucing yang terkenal serakah dan suka mencuri susu milik teman-temannya. Si kancil jengkel setiap kali mendengar laporan akan kecurangan si kucing kepada teman-temannya.
"Wah, si kancil benar-benar bersedih, nih," pikir si kucing. Kemudian si kucing meletakkan ember yang berisi susu di bawah pohon. Dan si kancil masih memegang erat-erat batang pohon bambunya.
"Hei, Kancil...kenapa kamu bersedih ? Bolehkan aku tahu permasalahanmu?"
"Heeemmm....wah senang sekali apabila kamu bisa membantuku, Kucing," jawab si kancil.
"Iya...tapi apa masalahnya?"
"Begini, kawan," kata si Kancil mulai menyusun siasat. "Malam tadi aku mendapat batang bambu ajaib yang jatuh dari langit. Meskipun bambu ini tidak mempunyai akar namun lihatlah daun-daunnya nampak hijau segar. Pasti di dalamnya ada air ajaib di 6 ruasnya yang membuat daun-daun bambu ini nampak masih hijau segar. Pasti air ajaib itu bisa membuat kita awet muda dan sakti. Oleh karena itu, aku berusaha memecahkannya. Namun usahaku gagal. Aku sedih, kawan."
"Wah, ada air ajaib yang bisa membuat awet muda? Aku harus bisa merebutnya dari tangan si Kancil," pikir si Kucing. "Dasar si Kancil bodoh. Seharusnya membuka batang bambu dengan benda runcing seperti cakarku ini. Mana bisa memecah batang bambu dengan giginya."
" Begini saja, Cil," kata si kucing. "Bagaimana kalau batang bambumu ini aku tukar dengan setengah ember susuku?"
"Hahhh! Ditukar dengan Setengah ember susu? Ogah yaaaa....enak aja satu batang bambu ajaib ditukar setengah ember susu. Kamu tidak adil. Kamu mau enaknya sendiri. Kamu serakah," kata si Kancil sambil terus memeluk batang bambunya.
"Tapi susu ini masih segar dan lezat lho....kamu tinggal minum saja...enakkk, Cil. Daripada kamu kesulitan memecahkan batang bambu itu? Serahkan saja padaku. Kamu bisa menimati setengah ember susu ini"
"Ogaaaahhhh.....gak mauuuu....tidak sudiiii....Sekali tidak mau ya tetap tidak mau," kata si Kancil pura-pura bertahan dan menganggap bahwa batang bambunya benar-benar sakti.
"Kalau begitu...bagaimana kalau aku minta hanya setengah saja batang bambumu dan kita tukar dengan setengah ember susuku. Nah...adil kan?"
"Ogaaahhh...enak saja bambu ini dipotong separo...kesaktiannya bisa hilang, Cing!"
Si Kucing makin penasaran dengan sikap si Kancil. Dirinya harus bisa memiliki batang bambu itu bagaimanapun caranya agar dirinya bisa tetap awet muda dan sakti. Kalau dirinya sakti tentu ia bebas berbuat apa saja kepada teman-temannya. Ia bebas memiliki susu milik siapapun tanpa takut terhadap teman-temannya. Dan akhirnya ia nekat ingin menukar seember susunya dengan batang bambu yang dimiliki si Kancil.
"Begini saja, Cil. Bagaimana kalau batang bambumu itu aku tukar dengan seember susuku ini?"
Si kancil pura-pura keberatan dengan usul si kucing. Padahal dalam hati ia merasa bahwa kali ini si kucing akan menemui batunya. Kali ini si Kucing akan menerima ganjaran akan keserakahan dan kelicikannya.
"Kalau itu maumu, aku sih setuju-setuju saja, Cing. Tapi kamu ikhlas nggak menukar susumu dengan batang bambu ini?" tanya si Kancil.
"Ikhlas, Cil. Ayo mana batang bambumu!" kata si kucing tidak sabar ingin memiliki batang bambu milik si kancil. Dan ia akan segera memecahkannya agar bisa segera meminum air ajaib yang ada di tiap ruasnya. "Aku akan menjadi Kucing Sakti dan senantiasa awet muda. Asyiiikkkk," kata si kucing senang.
Kemudian si kancil melepaskan batang bambunya. Setelah Ia meraih seember susu milik si Kucing, lalu ia pergi meninggalkan si kucing sendirian.
"Horeeee....aku akan menjadi kucing sakti.iiiii!" teriak si kucing. Kemudian ia mengeluarkan cakar-cakarnya. Batang bambu yang ada dihadapannya dicakar-cakar berkali-kali agar bisa pecah. Ia terus berusaha memecahkannya. Akhirnya, setelah dengan perjuangan yang keras ia berhasil memecahkan batang bambu di hadapannya. Namun ternyata air sakti yang diharap-harapkannya ternyata tidak ada. Ia hanya mendapati ruas-ruas bambunya kosong tidak ada apa-apanya. Sedangkan daun bambu yang masih hijau disebabkan pohon bambu masih baru dipotong.
"Haahhhh! Sialan...mana air sakti itu!!???" teriak si kucing.
"Dasar si Kancil pembohong...aku telah ditipunya. Aku telah ditipunya....," kata si Kucing sambil bergegas lari mengejar si kancil yang telah membawa seember susunya.
Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik yaitu meliputi Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan, Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik Cerita. Untuk belajar memahami itu semua, coba adik-adik tebak dari cerita diatas temanya apa, tokohnya siapa dan settingnya dimana, ayo siapa yang tahu?.
Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel
tentang Cerita Dongeng Legenda dari Jawa Tengah Putri Limaran, Dongeng Anak
Indonesia, Cerita Rakyat Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara,
Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi,
Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia
Dini, PAUD, dan Balita.
Tersebutlah seorang putri yang cantik jelita. Putri Limaran namanya, ia adalah permaisuri raja yang rupawan. Walaupun
berpenampilan sederhana namun tetap memiliki kecantikan yang luar biasa. Ia
memiliki kegemaran membatik dan seni sulam.
Pada suatu hari ketika Limaran sedang mengandung, raja berpamitan untuk pergi
berburu. berhari-hari sang raja tidak kunjung pulang dari hutan. Untuk mengisi
kekosongan waktu Limaran melakukan kegiatan sesuai kegemarannya. Ia sangat
suka membatik di tempat yang tenang.
Suatu ketika sang puteri sedang membatik diatas pohon di tepian tasik atau danau kecil,
tepat di bawahnya seorang peri buruk rupanya sedang berkaca di air danau. Si peri Buruk rupa tampak tersenyum-senyum melihat bayangan
cantik di air telaga tanpa menyadari adanya sang puteri yang ada diatas pohon. Ia menyangka bayangan itu adalah wajahnya "Alangkah ayu rupawan wajahku" katanya dalam hati.
Baca Cerita Dongeng Ini Selengkapnya :
Namun apa yang terjadi ketika ia tertawa dan bayangan itu
tetap membisu, ia dongakkan kepalanya keatas. dilihatny6a putri cantik
sedang duduk diatas papan yang terpasang diatas pohon, ia menyadarai
bahwa bayangan itu bukan dirinya. Bersamaan dengan itu sang putri
melihat ke bawah. Sang putri sangat terkejut melihat peri yang buruk
rupa berada dibawahnya, sehingga canting yang dipegangnya jatuh ke
tanah.
Limaran berkata "hai peri, bila engkau mau menolongku mangambilkan
canting itu, engkau akan aku ajak ke istana menjadi pelayanku".
Mendengar kata Limaran sang peri buruk rupa merasa sangat gembira, lalu
diambilnya canting yang jatuh dan diberikannya pada Limaran.
Sesuai dengan janji Limaran, maka si Buruk menjadi pembantu
Limaran. Karena siburuk mampu menunjukan perangai yang baik, maka ia
dangat dipercaya oleh sang putri. Namun dibalik itu semua, hati si Buruk
diliputi rasa iri dengan sang Putri. Ia
berfikir, "Alangakah bahagianya bila aku dapat menjadi permaisuri
seperti sang Putri." Maka ia selalu mencari kesempatan untuk
menyingkirkan majikannya itu.
Kesempatan itu akhirnya tiba, ketika limaran hamil tua. Raja pergi
berburu di hutan yang jauh dari istana, karena itu pada saat Limaran
melahirkan Raja tidak ada di sampingnya. Kesempatan itu tidak disia-siakan
oleh si Buruk. Dengan berdalih mau menolong, Limaran dapat diperdaya.
Limaran mati saat melahirkan. Tubuhnya kemudian dikubur di halaman istana dan
bayi limaran diasuh dan disusui oleh si Buruk.
Setelah bebulan-bulan lamanya, sang Raja kembali ke istana dengan hati bahagia
karena mendengar putranya telah lahir, namun betapa terkejutnya ketika
raja mengetahui bahwa permaisurinya telah tiada. seketika wajahnya
menjadi muram, si Buruk berusaha menghibur namun tidak berhasil.
Hari demi hari keadaan raja semakin memburuk. Dia sudah tidak
mempedulikan lagi keadaan sekelilingnya. Kerjanya hanya termenung
menunggui pusara permaisuri yang kini ditumbuhi bunga melati yang harum.
hati si buruk semakin jengkel, maka ketika sang Raja tidak ada disana
bunga melati itu dicabut dan dibuang jauh-jauh. Raja semakin
kehilangan.
Ajaib, ditempat pembuangan bunga melati itu tumbuh pohon maja yang
berbuah hanya satu. ketika buah itu matang mengundang selera seorang
juru masak untuk memetiknya lalu dibawanya pulang. Aneh, buah itu dapat
berbicara dan menjelma menjadi seorang putri cantik jelita. Juru masak
dapat mengenalinya, ia dalah Limaran permaisuri Raja. Limaran meminta
ijin juru masak untuk boleh tinggal di rumahnya. Juru masak yang
kebetulan adalah seorang janda tidak merasa keberatan bahkan dengan
senang hati ia menerimanya. Selama tinggal di rumah juru masak, sang
Putri selalu memperhatikan keperluan putranya. Ia membuat baju-baju bayi
yang disulam indah serta membuat makanan kesukaan Raja. tentu sang raja
menjadi bertanya-tanya siapakah gerangan yang mampu membuat makanan
kegemarannya. Rupanya tidak mudah untuk mengetahui karena juru masak
tidak mau berterus terang ketika ditanya. namun akhirnya rahasia itu
terbongkar ketika sang Raja diam-diam mengikuti juru masak yang pulang
kerumahnya. Pertemuan sang Raja dengan permaisuri sangat mengharukan.
Sang putri lalu menceritakan semua peristiwa yang telah menimpanya. sang
raja berjanji akan menghukum si Buruk setimpal dengan kesalahannya.
Si buruk rupa pun kemudian dihukum mati, mayatnya dikubur di belakang
istana. Karena kejahatannya, maka diatas kuburnya tumbuh bunga bangkai
yang berbau busuk.
Pesan moral Dongeng : Janganlah menjadi orang yang iri dengki terhadap orang lain, niscaya hidupnya tidak akan bahagia dan
akan celaka.
Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku
dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik yaitu meliputi
Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan,
Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik
Cerita. Untuk belajar memahami itu semua, coba adik-adik tebak dari cerita
diatas temanya apa, tokohnya siapa dan settingnya dimana, ayo siapa yang
tahu?.