Dongeng Fabel Kuda, Kancil dan Gajah

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Cerita Dongeng Fabel Kuda, Kancil dan Gajah, Semut dan Cicak...

Showing posts with label Dongeng Basa Sunda. Show all posts
Showing posts with label Dongeng Basa Sunda. Show all posts

Rubah dan Ayam Yang Pandai

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Rubah dan Ayam Yang Pandai, Dongeng Anak Indonesia, Dongeng Bahasa Sunda, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.
Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Rubah dan Ayam Yang Pandai, Dongeng Anak Indonesia, Dongeng Bahasa Sunda, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Di sebuah desa kecil hiduplah seorang petani dan seekor ayam betina. Suatu sore, seekor rubah mengedap-endap di samping rumah pak tani. Pak tani sedang sibuk memasukan kayu bakar ke dalam dapur. Si Rubah bersembunyi di balik pagar, dia memasang telinganya baik-baik, memperhatikan gerak-gerik Pak Tani. Kemudian pelan pelan ia berusaha merangkak masuk ke dalam kandang yang berada di samping dapur, Rubah berhenti sejenak sekali lagi untuk mendengarkan suara di sekelilingnya. Akhirnya ia berhasil masuk dengan menggali lubang di bawah kandang ayam, ia lalu memperhatikan kandang yang gelap itu sambil mengendus-endus mencari ayam kegemarannya. haru unu dia sudah sangat lapar karena sudah dua hari tidak menemukan buruan.

Dengan matanya yang tajam akhirnya bisa melihat seekor ayam betina yang sedang berdiam diri di atas tangga yang agak tinggi, jelas saja si ayam jauh dari jangkauannya. " Hai ayam yang baik!" rubah itu menyapanya dengan suara yang lembut. " Aku membawa beberapa biji bijian yang enak untukmu. Maukah kamu turun dan melihatnya?"

Tetapi ayam itu adalah ayam betina tua yang bijak. Ia telah sering melihat bagaimana ayam-ayam yang lain berhasil tertipu oleh binatang licik ini. Ia lalu berkotek, "Aku tidak sedang lapar sekarang. Terimakasih!"
Rubah, sang ayam hanya terdiam dan dia berpikir sejenak. "Ayam yang manis dan cantik," kata si rubah,"Aku mendengar bahwa kamu sedang sakit dan aku ingin tahu keadaanmu. Turunlah ke sini, akan aku periksa denyut nadimu."

Tapi ayam itu masih terlalu pintar baginya. " Betul, aku sedang sakit," ia mengakui. "Tetapi aku pasti akan mati jika aku turun dari tempat dudukku yang nyaman ini." mendengar itu si Rubah hanya melongo dan tidak percaya dengan sikap si ayam. " Wah... kenapa sekarang ayam jadi lebih cerdik ya..." Gumam si Rubah. " Baiklah ayam, kalau kamu tidak mau aku tengok sekarang mungkin besok aku akan datang lagi untuk melihat kesehatanmu ". Kata si Rubah sambil berlalu keluar kandang. Dalam hati si Rubah sangat kecewa juga malu, karena tidak berhasil memperdayai si Ayam. Ayam hanya diam dan hanya melihat si Rubah berlalu dari kandangnya.

Pesan Moral Dongeng Rubah dan Ayam Yang Pandai adalah : Janganlah kita berbuat jahat kepada sesama, karena sekali saja kita berbuat jahat maka orang kan selalu ingat akan kejahatan yang kita lakukan. Seperti ayam yang selalu ingat akan kejahatan Rubah yang sering mencelakai kawanan ayam. Kita harus selalu hati-hati terutama dengan orang yang bermulut manis dan suka mengumbar janji, karena kadang hanya di mulut saja.

Dongeng Bahasa Sunda Rubah dan Ayam Yang Pandai
Di hiji desa alit jumeneng saurang patani sarta hiji buntut hayam betina. Hiji sonten,Robih nyumput di sinjang bumi pak tani. Pak tani haturan rarepot memasukeun kai huru ka lebet pawon. Si Robih nyumput di mulih pager,anjeunna masangkeun ceulina sae-sae,nengetan unggut-gerik Pak Tani. Saterusna anca anca manehna usaha ngorondang lebet ka lebet kandang anu aya di sinjang pawon,Robih liren sakedap kalintang deui kanggo ngadangu soanten di sakulibengna. Ahirna manehna junun lebet kalawan ngadongkar lombang handap kandang hayam,manehna kaliwat nengetan kandang anu poek pilari hayam kaseneng na. haru unu anjeunna parantos palay tuang pisan margi parantos dua dinten henteu mendak buruan.

Kalawan panonna anu seukeut ahirna iasa ningali hiji hayam betina anu haturan calik di luhur tangga anu rada luhur,tangtos wae si hayam tebih ti hontalanana. " Hai hayam anu sae! " robih eta menyapa hayam kalawan soanten anu lembut. " Kuring ngabantun sababaraha siki bijian anu raos kanggo anjeun. Dieu lungsur sarta lihatlah "

Nanging hayam eta teh hayam betina sepuh anu pinter. Manehna parantos sering ningali kumaha hayam-hayam anu sanes junun katipu ku sato licik ieu. Manehna kaliwat berkotek, " Kuring henteu haturan palay tuang ayeuna.hatur nuhun! "

Robih,sang hayam ngan ngahuleng sarta anjeunna mikir sakedap. " Hayam anu amis sarta geulis," saur si robih," Kuring ngadenge yen anjeun haturan teu damang sarta kuring palay uninga kaayaan anjeun. Turunlah dieu,bade kuring pariksa denyut nadimu . "

Nanging hayam eta kalintang keneh singer haturan na. " Leres,kuring haturan teu damang," manehna ngajirim. " Nanging kuring tangtos bade pupus lamun kuring lungsur ti tempat calik kuring anu merenah ieu. " ngadenge eta si Robih ngan molohok sarta henteu percanten kalawan daweung si hayam. " Wah... naha ayeuna hayam janten langkung cerdik nya... " Ngamanah si Robih. " Mangga hayam,menggah anjeun embung kuring tengok ayeuna manawi enjing kuring bade sumping deui kanggo ningali kasehatan anjeun " . Saur si Robih sambil langkung kajabi kandang. Dina manah si Robih kuciwa pisan oge lingsem,margi henteu junun linyok si Hayam. Hayam ngan cicing sarta ngan ningali si Robih langkung ti kandang na.

Talatah Moral Dongeng Robih sarta Hayam Anu Pinter nyaeta : Ulah urang migawe jahat ka sasama,margi kalintang wae urang migawe jahat mangka jalmi pan sok emut bade kajahatan anu urang pigawe. Sepertos hayam anu sok emut bade kajahatan Robih anu sering migawe jahat dina hayam. Urang kedah sok manah-manah utamana kalawan jalmi anu bermulut amis sarta seneng umbar jangji,margi sakapeung ngan di baham wae.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik yaitu meliputi Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan, Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita.


Gajah dan Kura-Kura Pembohong

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Gajah dan Kura-Kura Pembohong, Dongeng Anak Indonesia, Dongeng Bahasa Sunda, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.
Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Gajah dan Kura-Kura Pembohong, Dongeng Anak Indonesia, Dongeng Bahasa Sunda, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Dahulu kala di sebuah negeri binatang, puncak musim kemarau sedang melanda. Banyak air sumur, air sungai bahkan mata air yang sudah mengering. Air kubangan tempat hewan-hewan minum juga sudah mengering. Beberapa hewan banyak yang mati kehausan. Tidak jauh dari kubangan air yang sudah mengering ada seekor kura-kura yang terperosok ke dalam lubang. Lubang itu sangat dalam. " Aduh..., kenapa aku bisa terperosok di sini?" kata si kura-kura sambil berusaha merangkak keluar dari lubang tersebut. Namun, usahanya selalu gagal. Setiap kali ia berhasil melompat ke sebuah batu sebagai tumpuan akhir agar ia bisa keluar dari lobang, tubuhnya selalu terjatuh masuk ke dasar lubang lagi. "Wah, gawat kalau sampai malam hari aku masih terjebak di dalam lubang ini," pikir si kura-kura. "Kalau mengharapkan bantuan teman-teman rasanya mustahil. Bukankah mereka sudah banyak yang mati kehausan." Akhirnya si kura-kura pasrah. Ia duduk bersandar di pinggir lobang sambil terus berdo'a, mudah-mudahan ada teman yang datang membantu mengeluarkannya dari dalam lubang.

Dan tidak berapa lama, ada gajah yang melintas. Dia mendengar sesuatu dari dalam lobang yang mirip sumur tidak jauh dari tempatnya berdiri. Kemudian dia melongokkan kepalanya kedalam sumur tersebut. Namun betapa terkejutnya ia, karena ternyata ada kura-kura yang sedang mengais-ngais tanah yang nampak berair. "Aneh," pikir si Gajah. "Kenapa si kura-kura berada di dalam lubang ini? Apa yang dikerjakannya di dalam lubang?" Kemudian si Gajah berusaha menyapa temannya itu. " Hai kawan," kata si Gajah. "Kenapa kamu ada di situ?" Si kura-kura sebenarnya sudah mengetahui kedatangan si Gajah. Akan tetapi, ia berusaha menyembunyikan kesedihannya karena tidak bisa keluar dari dalam lobang. Ia pura-pura menggali tanah, lalu membasahi tanah tersebut dengan air kencingnya sendiri. "Hai juga, Gajah," jawab si kura-kura. "Aku lagi sibuk, nih." lanjut kura-kura sambil terus pura-pura menggali tanah di sekitarnya. Si Gajah terus memperhatikan si kura-kura. "Iya, kamu lagi ngapain di dalam sana?" Si kura-kura merasa senang sebab si gajah mulai penasaran dengan aktifitasnya. Ia berpikir keras agar dirinya bisa keluar dari lubang. "Begini, Gajah," kata si kura-kura. "Aku ada di dalam lubang untuk menggali sumur. Aku kasihan melihat banyak teman kita yang mati kehausan. Aku berpikir bahwa hanya dengan menggali sumur inilah salah satu cara untuk bisa menyelamatkan teman-teman kita dari bencana kekeringan." "Tapi....bukankah sumber mata air kita tidak keluar airnya. Lalu, mana mungkin di lubang ini ada airnya?" tanya si Gajah. "Eitssss...jangan bilang begitu, teman," kata si kura-kura mulai menyusun siasat mengelabui si gajah. "Tidakkah engkau lihat tanah yang kuinjak sekarang ini mulai basah. Itu artinya, aku telah menemukan sumber mata air. Sepertinya jumlah air di dalamnya cukup banyak. Dan tidak lama lagi aku akan memiliki cadangan air yang banyak" lanjut si kura-kura sambil menari dan menyanyi kegirangan.

Si gajah rupanya tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan si kura-kura hanyalah pura-pura saja. "Hoi, kura-kura. Bolehkah kita bekerjasama mendapatkan sumber air tersebut?" "Apa maksudmu, gajah?" "Hemmm....aku ingin membantumu mengeluarkan mata air itu...asalkan aku nanti mendapat jatah air juga." Si kura-kura berpura-pura berpikir. Dia berjalan mondar-mandir sambil mengangguk-anggukan kelapa. Kemudian ia berteriak dan menyetujui usulan si Gajah. "Baiklah, Gajah," kata si kura-kura. "Begini kawan, sumber mata air itu ada di bawah batu yang kuinjak ini. Aku hanya perlu sedikit air agar batu ini bisa tenggelam. Nah, biasanya kamu khan menyimpan cadangan air di mulutmu. Bolehkah kamu keluarkan air tersebut untuk menenggelamkan batu itu? Nah... kalau batu itu terlepas maka sumber mata air akan terbuka dan kita bisa memiliki banyak cadangan air." Sebenarnya si Gajah mulai ragu dengan rencana si kura-kura. Dia keberatan apabila harus mengeluarkan cadangan air dari mulutnya. Sebab cadangan air tersebut akan diberikan kepada anak-anaknya. "Tapi....benarkah di dalam sana ada sumber air? Kalau tidak ada bagaimana, kura-kura?" tanya si gajah. "Wah ...kamu kok jadi ragu begitu? Ya sudahlah...tidak usah bekerjasama denganku. Biarlah sumber air ini aku miliki sendiri saja..."

Si gajah semakin bingung. Kalau ia menyetujui rencana si kura-kura maka cadangan air untuk anak-anaknya akan hilang. Bila ternyata sumber air itu tidak ada tentu anak-anaknya akan kehausan karena tidak mendapatkan air minum. Namun, bila ia menolak rencana si kura-kura maka ia akan lebih menderita karena si kura-kura tidak akan memberikan jatah airnya. Dan ia harus berjalan jauh untuk mendapatkan air minum.
"Iya dech...aku setuju dengan rencanamu , kura-kura," kata si gajah. Lalu dia menyemprotkan cadangan air minumnya ke dalam lobang. Serrrrrrrrrrrtttttttt.....!!!!. Si kura-kura merasa senang, sebab rencananya berhasil. Air yang disemprotkan si gajah cukup banyak. Ketika air telah mencapai permukaan, tiba-tiba si kura-kura secepatnya berenang. Lalu, dengan sekali lompatan ia telah berhasil keluar dari dalam lubang. Kemudian, tanpa memperhatikan si gajah ia berlari sekencang-kencangnya masuk ke semak-semak dan menghilang.

Si Gajah terkejut. Ia segera menghentikan menyemprotkan air. Rupanya ia sadar bahwa si kura-kura telah menipu dirinya. "Hai....mau lari kemana penipu !!!" teriak si gajah sambil mengejar si kura-kura yang telah menghilang di balik semak-semak yang sudah mengering. Dia terus berusaha mencari ke sana kemari, namun si kura-kura telah menghilang. Si gajah akhirnya pulang sambil menahan kekecewaan. Dia sadar telah ditipu kura-kura. Dia seharusnya tidak menghambur-hamburkan air minum di saat musim kemarau datang. Dia seharusnya tidak mudah tertipu dengan janji si kura-kura.

Pesan Moral Dongeng Buat Adik-adik: Jangan mudah percaya dengan janji manis seseorang, dan janganlah suka menipu sesama karena itu adalah perbuatan tercela dan dibenci Tuhan.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik yaitu meliputi Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan, Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita.


Serigala dan Tujuh Anak Kambing

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Serigala dan Tujuh Anak Kambing, Dongeng Anak Indonesia, Dongeng Bahasa Sunda, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Pada zaman dahulu hiduplah seekor ibu kambing yang tinggal di tepian hutan bersama ketujuh anaknya. Setiap hari ibu kambing keluar untuk mencari makanan di hutan yang berada disekitar rumah mereka.

Seperti biasa sebelum keluar ibu kambing akan memberitahu anak anaknya supaya berjaga-jaga,”Serigala sangat licik dan jahat, jadi apabila kamu mendengar suara dan melihat empat kuku hitamnya, jangan buka pintu ini.”

Pada suatu hari seekor serigala yang kebetulan sedang menghendap ke arah kandang mereka berasa begitu gembira apabila melihat ibu kambing telah meninggalkan kadang mereka. Ia pun mengetuk pintu dengan kuat,”Cepat buka pintu, ini ibu sudah balik!” Tetapi anak anak kambing berkata,”Ini bukan suara ibu, suara ibu sangat lembut dan halus.”

Serigala tidak putus asa dia mengambil kapur dan memakannya, kononnya untuk melembutkan suaranya. Hasilnya, suaranya telah menjadi lembut. Kemudian ia pergi mengetuk pintu kandang kambing.”Cepat buka pintu, ibu sudah balik dan membawa banyak makanan yang enak untuk kalian” Walaupun suara serigala telah menjadi lembut, tetapi anak-anak kambing melihat kuku hitam dan tajam itu,lalu berkata,”Kamu bukan ibu kami. Kamu adalah serigala kerana kamu ada kuku yang hitam lagi tajam.”

Serigala mendapat akal. Dia mengecat kuku hitamnya menjadi menyerupai kuku induk kambing. Serigala sekali lagi mengetuk pintu kandang kambing. Anak anak kambing melihat kuku putih itu dan menyangkakan ibu mereka telah balik dan terus membuak pintu. Setelah anak anak kambing membukakan pintu,serigala terus menerkam dan menelan enam ekor anak kambing sekaligus. Seekor anak kambing yang selamat sempat bersembunyi di bawah tumpukan tempat rumput. Setelah kenyang, serigala tertidur di bawah pohon.

Tak begitu lama, ibu kambing pun tiba dirumah, tapi ia tak mendapati anaknya.  Ia terus mencari anak-anaknya. akhirnya Ibu kambing menjumpai anaknya yang bersembunyi di bawah tempat rumput sedang ketakutan. Anak kambing yang selamat itu memberitahu ibunya apa yang telah terjadi. Ibu kambing berasa begitu sedih dan berkata,”Serigala sudah kekenyangan, mesti ia tidak pergi jauh dari sini. Mari kita pergi mencarinya sekarang juga!”

Akhirnya ibu kambing dan anaknya menjumpai serigala yang sedang tidur itu. Ibu kambing terlihat ada sesuatu yang bergerak di dalam perut serigala dan percaya itu adalah anak anaknya yang berada dalam perut serigala. Tanpa membuang waktu ibu kambing pun menyuruh anaknya balik ke rumah mengambil gunting dan jarum.

Dengan hati-hati ibu kambing terus membelah perut serigala dengan gunting dan berhasil mengeluarkan dan menyelamatkan keenam ekor anaknya. Anak anak kambing tidak mengalami luka. Ini kerana serigala hanya menelan dan tidak mengunyah mereka. Melihat anak anaknya masih hidup, ia merasa begitu gembira.

Ibu kambing menyuruh anak anak mencari batu batu untuk diisi ke dalam perut serigala. Setelah memasukkan batu batu sehingga penuh,ibu kambing menjahit kembali perut serigala. Tak lama serigala pun terjaga, ia masih kekenyangan dan merasa sangat haus. Serigala berjalan ke tebing sungai tetapi tidak dapat berjalan cepat kerana perutnya berat. Ia tidak menyadari bahwa perutnya telah diisi penuh dengan batu.

Karena perutnya terlalu berat, ketika serigala membungkuk untuk meminum air, ia terjatuh ke dalam sungai dan tenggelam dan tidak dapat menyelamatkan dirinya. Ibu kambing dan anak anaknya berasa sangat gembira melihat serigala telah mati lemas. Semenjak hari itu mereka tidak lagi terganggu ketakutan. Hiduplah mereka dengan aman dan damai. 

Hikmah dan Pesan Moral : Jangan mudah percaya dengan bujuk rayu yang manis, dan selalu patuhi segala nasihat orang tua. Karena nasihat orang tua pasti untuk kebaikan anak-anaknya.

Dongeng Bahasa Sunda
Dina jaman kapungkur jumeneng seekor ibu embe anu cicing di tepian leuweung sareng ketujuh anakna. Saban dinten ibu embe kajabi kanggo pilari leeutan di leuweung anu aya di kira-kira bumi maranehanana.

Sepertos dawam sateuacan kajabi ibu embe bade ngabejaan putra anakna supados ngajaga-jagi , ” Serigala licik pisan sarta jahat,janten lamun anjeun ngadenge soanten sarta ningali opat tanggay hideung na,teu kenging bobor panto ieu.”

Dina hiji dinten seekor serigala anu kaleresan haturan menghendap ka arah kandang maranehanana berasa kitu atoh lamun ningali ibu embe parantos ninggalkeun sakapeung maranehanana. Manehna oge mengetuk panto kalawan kiat , ” Enggal bobor panto,ieu ibu parantos mulih ” Nanging barudak embe nyarios , ” Ieu sanes soanten ibu,soanten ibu lembut pisan sarta lemes ”

Serigala henteu paturay pangharepan anjeunna nyokot kapur sarta ngaleeut na,konon kanggo melembutkeun sorana. Hasilna,sorana parantos barobah kaayaan lembut. Saterusna manehna angkat mengetuk panto kandang embe.” Enggal bobor panto,ibu parantos mulih sarta ngabantun seueur leeutan anu raos kanggo maraneh ” Sanaos soanten serigala parantos barobah kaayaan lembut,nanging putra-putra embe ningali tanggay hideung sarta seukeut eta , kaliwat nyarios , ” Anjeun sanes ibu urang. Anjeun nyaeta serigala kerana anjeun aya tanggay anu hideung deui seukeut.”

Serigala kagungan uteuk. Anjeunna cet tanggay hideung na barobah kaayaan nyarupaan tanggay babon embe. Serigala kalintang deui mengetuk panto kandang embe. barudak embe ningali tanggay bodas eta sarta menyangkakeun ibu maranehanana parantos mulih sarta teras membuak panto. Sanggeus barudak embe mukakeun panto , serigala teras ngerekeb sarta nelen genep buntut putra embe sakaligus. Hiji embe anu wilujeng sempet nyumput handap tumpukan jukut. Sanggeus sesek,serigala kasarean handap tangkal.

Teu kitu lami,ibu embe oge anjog dirumah,nanging manehna teu ningali anakna. Manehna teras pilari putra-anakna. ahirna Ibu embe nepungan anakna anu nyumput handap jukut haturan sieun. Putra embe anu wilujeng eta ngabejaan indungna naon anu parantos lumangsung. Ibu embe rumaos kitu hanjelu sarta nyarios , ” Serigala parantos sesek,kedah manehna henteu angkat tebih ti dieu. Hayu urang angkat pilari na ayeuna oge!”

Ahirna ibu embe sarta anakna nepungan serigala anu keur sare eta. Ibu embe katembong aya hiji hal anu usik di jero patuangan serigala sarta percanten eta teh putra anakna anu aya dina patuangan serigala. Henteu anggo lami ibu embe oge miwarang anakna mulih ka bumi nyokot gunting sarta jarum.

Kalawan anca ibu embe teras meulah patuangan serigala kalawan gunting sarta junun kaluron sarta nyalametkeun genep buntut anakna. barudak embe henteu ngalaman tatu. Ieu kerana serigala ngan nelen sarta henteu ngagayem maranehanana. Ningali putra anakna jumeneng keneh,manehna rumaos kitu atoh.

Ibu embe miwarang barudak pilari batu kanggo dimasukeun ka lebet patuangan serigala. Sanggeus ngasupkeun batu batu ku kituna caos , ibu embe ngecos balik patuangan serigala. Tak lami serigala oge kajaga,manehna sesek keneh sarta rumaos palay ngaleueut pisan. Serigala mapan ka gawir walungan nanging henteu iasa mapan enggal margi patuangan na abot. Manehna henteu nyadar yen patuangan na parantos dilebetan caos kalawan batu.

Margi patuangan na abot teuing,sabot serigala dongko kanggo nginum cai,manehna ujug-ujug labuh ka lebet walungan sarta tikerelep sarta henteu iasa nyalametkeun dirina. Ibu embe sarta putra anakna rumaos atoh pisan ningali serigala parantos pupus leuleus. Saprak poe eta maranehanana henteu deui kagamah sieun. Maranehanana jumeneng kalawan aman sarta tengtrem.

Hikmah sarta Talatah Moral : Teu kenging guguan kalawan olo rayu anu amis,sarta sok patuhi saniskanten piwuruk sepuh. Margi piwuruk sepuh tangtos kanggo kebaikan putra-anakna.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.




Kambing Yang Keras Kepala

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Kambing Yang Keras Kepala, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.
Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Kambing Yang Keras Kepala, dongeng Bahasa Sunda, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Di suatu hari yang cerah di tepian hutan, Dua ekor kambing berjalan dengan gagahnya dari arah yang berlawanan di atas lembah yang curam, saat itu secara kebetulan mereka secara bersamaan masing-masing tiba di tepi jurang yang dibawahnya mengalir air sungai yang sangat deras. Sebuah pohon yang jatuh, telah dijadikan jembatan untuk menyebrangi jurang tersebut. Pohon yang dijadikan jembatan tersebut sangatlah kecil sehingga tidak dapat dilalui secara bersamaan oleh dua ekor tupai dengan selamat, apalagi oleh dua ekor kambing.

Jembatan yang sangat kecil itu akan membuat orang yang paling berani pun akan menjadi ketakutan. Tetapi kedua kambing tersebut tidak merasa ketakutan. Rasa sombong, gengsi dan keras kepala mereka tidak membiarkan mereka untuk mengalah dan memberikan jalan terlebih dahulu kepada kambing lainnya.

Saat salah satu kambing menapakkan kakinya ke jembatan itu, kambing yang lainnya pun tidak mau mengalah dan juga menapakkan kakinya ke jembatan tersebut. Akhirnya keduanya bertemu di tengah-tengah jembatan. Keduanya masih tidak mau mengalah dan malahan saling mendorong dengan tanduk mereka sehingga kedua kambing tersebut akhirnya jatuh ke dalam jurang dan tersapu oleh aliran air yang sangat deras di bawahnya.

Pesan Moral : Segala-sesuatu yang dilakukan dengan ceroboh, dan mementingkan gengsi., akan membawa kesialan dalam hidup. Ada baiknya kita mengalah untuk sesuatu kebaikan bersama, daripada kita saling memaksakan kehendak dan akhirnya merugikan kita dan orang lain.

Dongeng Bahasa Sunda
Di hiji dinten anu cerah di tepian leuweung,Dua buntut embe mapan kalawan kuat na ti arah anu papalimpang di luhur landeuh anu nangtawing,waktos eta sacara kaleresan maranehanana sacara babarengan sewang-sewang anjog di sisi jurang anu di handap na ngocor cai walungan anu deras pisan. Hiji tangkal anu rubuh,parantos dijadikeun jembatan kanggo menyebrangi jurang kasebat. Tangkal kasebat alit pisan ku kituna henteu iasa diliwatan sacara babarengan ku dua buntut bajing kalawan wilujeng,sumawonten ku dua buntut embe.

Jembatan anu alit pisan eta bade midamel jalmi anu nu mawi wantun oge bade barobah kaayaan sieun. Nanging kadua embe kasebat henteu rumaos sieun. Rasa songong,gengsi sarta bahula maranehanana henteu ngantep maranehanana kanggo ngelehan sarta mikeun jalan leuwih tiheula ka embe lianna.

Waktos salah sahiji embe menapakkeun sukuna ka jembatan eta,embe anu lianna oge embung ngelehan sarta oge menapakkeun sukuna ka jembatan kasebat. Ahirna duanana patepang di keur-keur jembatan. Duanana henteu keneh palay ngelehan sarta malahan silih nyorong kalawan tanduk maranehanana ku kituna kadua embe kasebat ahirna geubis ka lebet jurang sarta tersapu ku aliran cai anu deras pisan di handap na.

Talatah Moral : Saniskanten-hiji hal anu dipigawe kalawan ceroboh,sarta mementingkeun gengsi.,bade ngabantun kesialan dina jumeneng. Aya alusna urang ngelehan kanggo hiji hal kebaikan sareng,batan urang silih maksakeun kahayang sarta ahirna ngarugikeun urang sarta batur.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.


Pak Tani Yang Baik Hati

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Semut dan Belalang yang Malas, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.
Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Pak Tani Yang Baik Hati, Dongeng Anak Indonesia, Dongeng Bahasa Sunda, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Di suatu desa terpencil di tepian belantara, hiduplah seorang petani yang sudah renta. Petani ini hidup seorang diri dan sangat miskin, pakaiannya penuh dengan tambalan dan rumahnya terbuat dari gubuk kayu. Musim dingin sudah tiba, Pak Petani tidak punya makanan , juga tidak mempunyai kayu bakar untuk menghangatkan diri, jadi hari ini Pak Petani hendak pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan. Ketika keluar dari rumah, dilihatnya ada sebutir telur tergeletak diatas tanah.

Dengan hati-hati dipungutnya telur tersebut dan dibawanya ke dalam rumah. Pak Petani menyelimuti telur itu dengan kain lusuh dan meletakkannya di dalam kardus agar tetap hangat. Setelah itu dia pergi ke pasar untuk bekerja. Pak Petani membuat telur itu menjadi hangat setiap hari sampai telur itu menetas. Ternyata telur itu adalah telur Burung Nuri, mungkin induknya menjatuhkannya ketika hendak pindah ke tempat yang lebih hangat. Pak Petani merawat Burung Nuri kecil itu dengan penuh kasih sayang. Dia selalu membagi setiap makanan yang diperolehnya dari bekerja di pasar. Ketika harus meninggalkan Burung Nuri itu sendirian, Pak Petani akan meletakkannya di dalam kardus dan menyalakan perapian agar Burung Nuri tetap hangat.

Hari-hari berlalu, Burung Nuri kecil tumbuh semakin besar. Pak Petani sadar, Burung Nuri ini tidak selamanya akan tinggal bersama dirinya. Dengan berlinang air mata, Pak Petani melepaskan Burung Nuri itu di tengah hutan dan mencari tempat yang selalu terkena matahari agar burung Nuri selalu merasa hangat.

Suatu hari, Pak Petani terbaring sakit karena kedinginan, dia tidak punya uang untuk membeli obat, kayu bakar dan makanan. Toktok..tok., terdengar suara dari pintu rumah Pak Petani. Ternyata Burung Nuri itu kembali, diparuhnya terdapat benih tanaman.

Pak Petani heran Burung Nuri itu masih mengingatnya, dibiarkannya Burung Nuri itu masuk dan memberinya minum. Sambil memandang benih yang dibawa oleh burung Nuri, Pak Petani bertanya-tanya benih apakah ini ? dapatkah aku menanamnya di tengah musim dingin ini ? tanyanya dalam hati. Burung Nuri keluar dari rumah Pak Petani, membuat lubang di halaman rumah Pak Petani lalu menanam benih itu . Ketika hari menjelang senja Burung Nuri itu pergi meninggalkan Pak Petani. Esok harinya, keajaiban terjadi, benih yang ditanam Burung Nuri tumbuh menjadi Pohon lengkap dengan buahnya hanya dalam sehari !!!! Pak Petani sangat terkejut melihatnya.

Karena lapar, Pak Petani memakan buah pohon itu. Ajaib, tubuhnya menjadi kuat dan dia tidak merasa sakit. Karena Keajaibannya, Pak Petani menamakan Pohon itu Pohon Ajaib, karena buahnya dapat membuat Pak Petani menjadi sehat kembali dalam seketika.

Pak Petani merawat pohon itu dengan baik. Meskipun musim dingin, pohon itu terus berbuah dan tidak menjadi kering. Pak Petani menjual buah itu dan mendapatkan banyak uang, dia bisa membeli sepasang kerbau dan bisa menggarap sepetak sawah dari hasil menjual hasil pohon buah Ajaib pemberian Burung Nuri. Sekarang Pak Petani tidak lagi kedinginan dan kelaparan. Meskipun demikian , Pak Petani tetap murah hati, dia ingat bahwa apa yang diterimanya sekarang adalah buah dari ketulusannya menolong sesama makhluk hidup.

Hikmah dan Pesan Moral Dongeng : Ketika kita melakukan sesuatu dengan tulus ikhlas dan sabar, kita pasti akan mendapat balasan yang indah melalui jalan yang tidak pernah kita sangka-sangka.

Dongeng Bahasa Sunda
Di hiji desa terpencil di sisi belantara, hirup saurang patani anu parantos renta. Patani ieu jumeneng saurang salira sarta miskin pisan,anggoan na caos kalawan tambalan sarta imahna dijieun ti saung kai. Usum tiis parantos anjog,Pak Patani henteu kagungan leeutan ,oge henteu ngagaduhan kai huru kanggo ngahaneutkeun salira,janten poe ieu Pak Patani bade angkat ka pasar kanggo pilari pagawean. Sabot kajabi ti bumi,ditingali na aya sebutir endog di luhur taneuh.

Kalawan anca di candak na endog kasebat sarta di candak na ka lebet bumi. Pak Patani selimuti endog eta kalawan lawon leuseuh sarta nyimpen na di jero kardus supados angger haneut. Sanggeus eta anjeunna angkat ka pasar kanggo didamel. Pak Patani midamel endog eta barobah kaayaan haneut saban dinten dugi endog eta megar. Tetela endog eta teh endog Manuk Nuri,manawi babon na ngalabuhkeun na sabot bade ngalih ka tempat anu langkung haneut. Pak Patani merawat Manuk Nuri alit eta kalawan caos nyaah. Anjeunna sok ngabagi saban leeutan anu ditampa na ti didamel di pasar. Sabot kedah ninggalkeun Manuk Nuri eta sorangan,Pak Patani bade nyimpen na di jero kardus sarta ngahurungkeun perapian supados Manuk Nuri angger haneut.

Dinten-dinten langkung,Manuk Nuri parantos mimiti sawawa. Pak Patani sadar,Manuk Nuri ieu henteu salamina bade kantun sareng dirina. Kalawan berlinang cipanon,Pak Patani ngalaan Manuk Nuri eta di keur leuweung sarta pilari tempat anu sok kakeunaan sarangenge supados manuk Nuri sok rumaos haneut.

Hiji dinten,Pak Patani nangkarak teu damang margi katiisan,anjeunna henteu kagungan artos kanggo ngagaleuh landong,kai huru sarta leeutan. Toktok..tok.,kadenge soanten ti panto bumi Pak Patani. Tetela Manuk Nuri eta balik,di pamatuk na aya binih pepelakan.

Pak Patani hemeng Manuk Nuri eta emut keneh,diingkeun na Manuk Nuri eta lebet sarta masihan na ngaleueut. Pak Petani melong binih anu di candak ku manuk Nuri,Pak Patani naros-pariksa binih naon ieu ? naon iasa kuring melak na di keur usum tiis ieu ? pariksa na dina manah. Manuk Nuri kajabi ti bumi Pak Patani,midamel lombang ti payun bumi Pak Patani kaliwat melak binih eta . Sabot dinten nyanghareupan senja Manuk Nuri eta angkat ninggalkeun Pak Patani. Enjing poena,kaanehan lumangsung,binih anu di pelak Manuk Nuri tumuwuh barobah kaayaan Tangkal pepek kalawan buahna ngan dina sapoe !!!! Pak Patani kaget pisan ningali na.

Margi palay tuang,Pak Patani ngaleeut buah tangkal eta. Ajaib,salira na barobah kaayaan kiat sarta anjeunna henteu rumaos teu damang. Margi Kaanehan na,Pak Patani mejenengankeun Tangkal eta Tangkal Ajaib,margi buahna iasa midamel Pak Patani barobah kaayaan damang balik dina seketika.

Pak Patani merawat tangkal eta kalawan sae. Sanaos usum tiis,tangkal eta teras keur buahan sarta henteu barobah kaayaan tuus. Pak Patani ngical buah eta sarta meunangkeun seueur artos,anjeunna iasa ngagaleuh sapasang munding sarta iasa nyambut sepetak serang ti kenging ngical kenging tangkal buah Ajaib pamasihan Manuk Nuri. Ayeuna Pak Patani henteu deui katiisan sarta kalaparan. Sanaos kitu ,Pak Patani angger mirah manah,anjeunna emut yen naon anu ditarima na ayeuna nyaeta buah ti ketulusannya nulungan sasama makhluk jumeneng.

Hikmah sarta Talatah Moral Dongeng : Sabot urang ngalakukeun hiji hal kalawan cios cios sarta sabar,urang tangtos bade mendapat balesan anu endah ngaliwatan jalan anu henteu kantos urang kinten-kinten.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.


Kepompong dan Semut Sombong

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Semut dan Belalang yang Malas, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.
Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Dongeng Kepompong dan Semut Sombong, Dongeng Bahasa Sunda, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Pada zaman dahulu kala di sebuah hutan belantara yang sangat lebat, tinggalah sekawanan hewan, mereka hidup dalam damai dan bahagia, diantara mereka ada dari kawanan semut, gajah, harimau, singa, burung, ular dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat melanda hutan. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan berlari ketakutan berusaha menyelamatkan diri dan menghindari badai yang datang tersebut.

Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang berantakan.

Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. “Hu..huu…betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu..” sedih sang Kepompong meratapi keadaan.

Dari dalam lubang tanah, muncul seekor semut yang dengan sombongnya berkata “Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai” kata sang Semut dengan sombongnya.

Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup. Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.

“Tolong…tolong….aku terjebak di lumpur hidup..tolong”, teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, “Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?” si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.

“Siapa kau?” tanya si Semut galau. “Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina” jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. “Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah”. Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.

Pesan Moral dan Hikmah Dongeng: Sebagai sesama makhluk, kita harus menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita menghina makhluk yang lain.

Dongeng Bahasa Sunda
Dina jaman kapungkur basa di hiji leuweung belantara anu leubeut pisan,jumeneng macem-macem sato,maranehanana jumeneng dina tengtrem sarta bingah, maranehanana aya gorombolan sireum,gajah,maung,singa,manuk,oray sarta sajabana. Dina hiji dinten aya badai anu dahsyat pisan nandangan leuweung. Badai eta sumping anjog-anjog ku kituna midamel panik sakumna sato nunyicingan leuweung eta. Sadaya sato lumpat sieun usaha nyalametkeun salira ti badai anu sumping kasebat.

Enjing poena,sarangenge weton kalawan haneut pisan sarta kicauan manuk kadenge kalawan halimpu na,nanging naon anu lumangsung? seueur tangkal di leuweung kasebat runtuh ambacak ku kituna midamel leuweung kasebat barobah kaayaan leuweung anu bakrek.

Seekor Kepompong haturan nangis sarta bersedih bade naon anu parantos lumangsung di hiji tangkal anu parantos runtuh. “Hu..huu…hanjelu na urang,keuna badai nanging teu aya tempat hiji oge anu aman kanggo ngalindung..huhu..” hanjelu sang Kepompong hanjelu kalawan kaayaan.

Ti dina lombang taneuh,weton sireum anu kalawan songong na nyarios “Hai kepompong, tingali kuring ,kuring wilujeng ti badai kamari,henteu sepertos anjeun anu aya di luhur taneuh,tingali salira anjeun,anjeun ngan tepang di tangkal anu runtuh sarta henteu iasa ngalindung ti badai” saur sang Sireum kalawan songong na.

Si Sireum beuki songong sarta teras nyarios kitu ka sadaya sato anu aya di leuweung kasebat,dugi dina hiji dinten si Sireum mapan di luhur leutak jumeneng. Si Sireum henteu uninga menggah manehna mapan di luhur leutak jumeneng anu iasa nelen sarta metot na ka lebet leutak kasebat.

“Tolong…tolong….kuring kajebak di leutak jumeneng..tolong”,gorowok si sireum. Kaliwat kadenge soanten ti luhur,“ Jigana anjeun deui haturan kahese nya,sireum?” si Sireum ngalayad ka luhur pilari asal soanten tadi,tetela soanten eta asalna ti kupu-kupu anu haturan ngapung di luhur leutak jumeneng.

“Saha anjeun?” pariksa si Sireum galau. “ Kuring nyaeta kepompong anu waktos eta anjeun hina” waler si Kupu-kupu. Sireum rumaos lingsem kalintang sarta pundut bantuan si Kupu-kupu kanggo nulungan anjeunna ti leutak anu ngenyot na. “Tolong kuring kupu-kupu,kuring pundut hapunten waktos eta kuring songong pisan,kuring iasa tahan ti badai mung ngan margi kuring ngalindung handap tanah”. Si kupu-kupu ahirna nulungan si Sireum, sarta si sireum wilujeng sarta jangji manehna moal ngece sadaya makhluk ciptaan Pangeran anu aya di leuweung kasebat.

Talatah Moral sarta Hikmah Dongeng: Minangka sasama makhluk,urang kedah menyayangi sarta ngajenan sadaya makhluk ciptaan Pangeran. Intina sadaya ciptaan Pangeran kedah urang kasihi sarta henteu kenging urang ngece makhluk anu sanes.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.