Dongeng Fabel Kuda, Kancil dan Gajah

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Cerita Dongeng Fabel Kuda, Kancil dan Gajah, Semut dan Cicak...

Ikan Salem Yang Gigih

Ikan Salem Yang Gigih
Cerita Dongeng Indonesia - Portal Edukasi yang berisi tentang Kumpulan Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat Indonesia, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Legenda Indonesia, Dongeng Asal Usul, Cerita Rakyat Nusantara, Kumpulan Kisah Dongeng Anak Indonesia, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Zaman dulukala, hiduplah sekelompok ikan salem di lautan lepas. Ikan salem hidup berkelompok dan mencari makan di laut lepas bersama-sama. Suatu ketika, tibalah saatnya ikan-ikan salem berkembang biak. Salem betina bertelur di atas karang-karang di dasar laut, kemudian telur-telur itu dibuahi oleh telur-telur salem jantan. Tetapi sayang, belum sempat telur itu menjadi anak, banyak binatang lain yang memangsanya. Pemangsa telur-telur itu diantaranya adalah kepiting, penyu, dan ikan-ikan lainnya. Tentu saja hal itu membuat ikan salem murka. Kalau hal itu berlanjut terus, maka bisa dipastikan ikan-ikan salem akan punah.

Suatu hari datanglah seekor kepiting merusak telur-telur ikan salem. Ikan salem betina mengadukan hal itu kepada ikan salem jantan ketika dilihatnya seekor kepiting sedang memakan telur-telur ikan salem. Ikan salem jantan marah bukan kepalang lalu segera menghampiri kepiting yang sedang melahap telur.

“Hai kepiting! Kenapa kau makan telur-telur kami?! tegur ikan salem jantan murka. “Memang kenapa? Bukankah telur-telurmu ini enak sekali untuk dimakan?” sahut kepiting membuat ikan salem jantan bertambah murka. “Kepiting jahat! Teganya kau makan telur-telur kami. Bagaimana kami bisa berkembangbiak nanti? Tidak lama lagi kamu pasti akan punah, tidak punya keturunan.” Seru ikan salem betina sambil menangis.”Biar saja yang penting aku tidak kelaparan!” sahut kepiting acuh.

Mendengar ucapan kepiting yang menyakitkan itu, ikan salem jantan langsung menyerang kepiting. Kepiting mencoba melawan dengan menggunakan capitnya yang besar. Terjadilah perkelahian yang seru antara ikan salem jantan dengan kepiting. Capit kepiting sebelah kiri patah oleh serangan ikan salem jantan. Namun ikan salem jantan pun tubuhnya luka-luka karena terkena jepitan capit kepiting. Melihat ikan salem jantan luka-luka, ikan salem betina tidak tinggal diam. Dengan gerakan cepat ikan salem betina ikut menyerang kepiting dari arah belakang. Akibat serangan itu kepiting kehilangan kedua capitnya. Kepiting itupun lari setelah kehilangan kedua senjatanya. Ikan-ikan salem yang lain menyambut gembira dengan kemenangan ikan salem itu. Ikan salem jantan memuji ikan salem betina yang dengan berani membantu ikan salem jantan, sehingga kepiting itu lari ketakutan.

Ikan salem kembali hidup dengan tenang. Setelah kejadian itu kepiting tidak pernah muncul lagi mengganggu telur-telur ikan salem. Tetapi ketenteraman ikan-ikan salem tidak berlangsung lama, karena sekelompok udang raksasa telah mengintai telur-telur mereka di malam hari. Keadaan itu tentu saja membuat ikan-ikan salem gelisah kembali. Sebab bagaimana mungkin mereka dapat melawan udang-udang raksasa itu, sedangkan udang-udang raksasa itu selalu beraksi di malam hari, di saat ikan-ikan salem sedang tertidur lelap. Untuk memecahkan masalah itu, ikan-ikan salem berunding.

“Aku mempunyai usul…!” ujar salah satu ikan salem jantan. “Ya, bagaimana usulmu kawan?” tanya ikan salem jantan lainnya. “Begini, bagaimana kalau mulai malam nanti kita semua tidak usah tidur. Kita semua berjaga-jaga untuk melawan udang raksasa.” Seru ikan salem itu. Bukankah kita sudah lelah seharian mencari makan, mana mungkin kita kuat tidak tidur semalaman, sedangkan esok hari kita harus mencari makan lagi.” Ujar ikan salem betina merasa keberatan. “Betul…, betul…” ujar ikan salem betina lainnya.

“Baik, baiklah begini saja. Bagaimana kalau ikan salem jantan saja berjaga bergantian. Sedangkan ikan salem betina tidak usah berjaga. Namun bila ada udang raksasa datang menyerang, kita semua harus bangun untuk melawannya bersama-sama. Bagaimana, setuju semua?” usul ikan salem yang paling besar. “Setuju, kami semua setuju!” akhirnya mereka semua sepakat dengan keputusan itu. Hari menjelang sore. Matahari sudah tenggelam di ufuk barat. Ikan-ikan salem terlihat sedang beristirahat karena kelelahan. Tiba saatnya ikan-ikan salem jantan bergantian jaga malam untuk melindungi telur-telurnya dari serangan udang raksasa. Hingga hari menjelang malam, keadaan sepi-sepi saja. Tidak nampak seekor binatang lain yang mengganggu.

“Hei kawan…, bangunlah. Kini giliran kamu yang berjaga.” Bisik salah satu ikan salem yang sudah mengantuk. “Apa?” sahut ikan salem yang baru saja terbangun. “Baiklah sekarang giliranku untuk berjaga. Silakan kamu beristirahat.” “Baiklah, aku lelah sekali. Berhati-hatilah kamu, kalau ada kejadian cepat bangunkan teman-teman semua.” Pesan ikan salem itu. Tak lama kemudian ikan salem itu tidur. Giliran ikan salem yang baru terbangun itu berjaga. Matanya yang masih lekat itu memandangi telur-telur yang ada di atas karang. Kelihatannya aman tidak ada apa-apa, pikirnya dengan hati agak tenang. Namun beberapa saat kemudian, tiba-tiba saja datang sekawanan udang raksasa dari arah selatan. Udang-udang raksasa itu sengaja datang di tengah malam untuk memakan telur-telur ikan salem.

Ikan salem yang sedang berjaga segera bersembunyi setelah mengetahui kedatangan udang-udang raksasa itu. “Wah! jumlah mereka banyak sekali.” Pikir ikan salem itu. Udang-udang raksasa tersebut lalu menuju ke tempat telur-telur ikan salem itu berada. Sedangkan ikan salem yang berjaga segera melaporkan kejadian itu kepada teman-temannya. “Sssss… perlahan-lahan, nampaknya ikan-ikan salem itu tertidur semua. Ayo kita makan telur-telur mereka sampai habis.” Ucap salah seekor udang yang paling besar. “Ya benar, tetapi janganlah terlalu lama karena nanti bisa ketahuan oleh ikan-ikan salem itu.” Seru udang raksasa yang lain.

Pada saat yang bersamaan ikan salem itu sudah membangunkan semua temannya. Mereka semua telah siap bertarung mati-matian untuk mempertahankan telur-telur mereka. Kemudian ikan-ikan salem itu berpencar untuk mengepung udang-udang raksasa dari segala arah. Tak ketinggalan yang betina pun ikut bertarung. Tidak berapa lama terjadilah pertarungan yang seru antara kelompok ikan salem dan kelompok udang raksasa. Namun dalam pertarungan tersebut ikan salem banyak yang gugur, terutama ikan salem jantan. Tidak sedikit pula ikan salem betina yang gugur demi membela telur-telur mereka.

“Wahai salem betina! Mengungsilah kalian ke tempat yang aman dan selamatkanlah telur-telur itu agar menetas di sana!” teriak seekor ikan salem jantan. “Lantas bagaimana dengan nasib kalian!?” seekor ikan salem betina bertanya. “Tidak usah pikirkan kami, kami akan berjuang mati-matian melawannya! Cepatlah pergi, sebelum terlambat!” sahut ikan salem jantan. “Baiklah kalau begitu, mari kita cepat berangkat!” ajak ikan salem betina kepada ikan salem betina lainnya. “Tapi kemana kita hendak pergi?” tanya seekor ikan salem betina.”Sebaiknya kita pergi ke hulu sungai saja, di sana pasti aman.” Seekor ikan salem betina menyarankan.

“Tetapi hulu sungai itu kan sulit dijangkau.” Sahut ikan salem betina lain. “Memang betul, untuk mencapai hulu kita harus melawan arus dan mendaki. Tapi kita harus berjuang menyelamatkan telur-telur kita agar bisa sampai ke hulu dan bisa menetas di sana. Lihatlah ikan-ikan salem jantan! Mereka rela mati untuk membela kita, maka kita pun harus rela berkorban demi menyelamatkan telur-telur kita.” Sahut seekor ikan salem betina dengan bijak. “Baiklah, mari kita berangkat.”

Mereka segera berduyun-duyun menuju muara sungai dengan membawa telur-telurnya. Sesampainya di muara mereka dengan sekuat tenaga mendaki menuju hulu sungai dengan melawan arus yang deras. Perjuangan ikan salem betina tak kalah kerasnya dengan perjuangan salem jantan. Banyak ikan salem betina yang gugur karena terkena batu-batu yang runcing saat melompati tebing, salem jantan pun banyak yang mati terkena cabikan udang raksasa yang ganas.

Beberapa ikan salem betina akhirnya sampai pada hulu sungai dengan selamat. Mereka bahagia dapat menyelamatkan telur-telur mereka sampai di hulu. Walaupun akhirnya mereka itu harus mati karena kelelahan.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.



Cerita Si Anak Ikan

Cerita Si Anak Ikan
Cerita Dongeng Indonesia - Portal Edukasi dongeng anak Indonesia, cerita dongeng, cerita rakyat Indonesia, Dongeng Nusantara, cerita binatang, Fabel, Hikayat, Legenda Indonesia, Dongeng Asal Usul, Cerita rakyat nusantara, kumpulan kisah dongeng anak indonesia, kumpulan cerita anak Indonesia, kumpulan cerita lucu, daftar cerita dongeng, fabel, hikayat, tips belajar, edukasi anak usia dini, PAUD, dan Balita.

Dahulu kala, ada seekor anak ikan dan ibunya yang sedang berenang-renang di lautan dalam. Ibu ikan sedang mengajar anak kesayangannya akan erti kehidupan danrealiti yang mereka hadapi. Anak ikan ini bertanya, “Apa banyakkah perkara yang anakanda tidak ketahui wahai ibu?”.

Ibu ikan ini pun berkata, “Duhai anakku yang ku kasihi, sesungguhnya terdapat suatuperkara yang amat penting yang ibu ingin sampaikan…ajaran ini telah disampaikan olehpendita-pendita ikan yang terulung sejak zaman berzaman, telah disebarkan kepadaseluruh warga alam air ini dan ibu harap anakanda juga ambil berat apa yang ingin ibu katakan…Suatu hari nanti, anakanda akan beruji dengan godaan-godaan yang mengelirukan akal… akan anakanda jumpa cacing yang sungguh enak sedang dicucukoleh mata kail dan diikat pada tali yang tidak nampak oleh mata kasar.

Cacing itu kelihatan sungguh mengiurkan, sungguh lazat sehinggakan anakanda tidak terfikir akanapapun kecuali utk menikmati juadah yang enak itu… tetapi anakanda kena ingat ituhanyalah muslihat manusia, mengumpan anakanda ke alam lain yang penuh sengsara.”

“Alam apa itu ibu?” “Jika anakanda terjerumus ke perangkap manusia itu.. leher anakanda akan disentapoleh besi yang bercangkuk tajam dan akananda akan merasa kesakitan di muluanakanda. Kemudian, mereka akan tarik anakanda ke arah sesuatu yang menyilaupandangan sehingga anakanda rasa anakanda akan buta… anakanda akan di campakumpama sampah di perut perahu mereka dan anakanda akan berasa sesak keranaanakanda bukan lagi dikelilingi oleh air tetapi udara…

Kemudian mereka akan membawaanakanda ke pasar, mereka letakkan harga..ada manusia yang datang danmencocok-cocok badan anakanda sebelum ada yang membawa anakanda ke rumahmereka. Siksaan mereka belum selesai…manusia itu akan mengelar- ngelar anakanda,menghiris daging dan meletakkan garam dan .. pedihnya ibu tak dapat bayangkan danceritakan..”, sambil si ibu tunduk sayu dan ketakutan.

“Setelah dikelar-kelar… anakanda akan melihat minyak yang panas mengelegak, sehingga percikannya bisa meleburkan kulit anakanda yang halus itu… manusia kemudiannya akan menurunkan anakanda ke dalam minyak yang panas itu sehingga segala daging dan kulit anakanda melecur dan bertukar warna…

Akhirnya.. anakanda akan dilapah, dimamah dan dikunyah oleh gigi-gigi manusia yang tidak mengenal erti belas kasihan itu… Semua siksaan itu berpunca dari godaan yang sedikit… ibu berpesan agar anakanda ingat dan berhati-hati di laut lepas tu…”

Si anak..hanya mengangguk-anggukkan kepalanya… dalam hatinya masih tidak yakin..kerana belum pernah ketemu cacing yang sebegitu… Suatu hari.. setelah di anak ini remaja..dan bersiar-siar dengan kawan-kawannya..mereka terlihat seekor cacing yang amat besar, tampak lazat berseri-seri… semuaikan-kan itu telah mendengar cerita dari orang tua masing-masing.. cuma baru sekarangmelihatnya dengan mata kasar sendiri.. masing- masing menolak satu sama lain.. dan mencabar-cabar agar pergi menjamah juadah itu.. akhirnya si anak yang tidak yakindengan ceritaibunya tadi berkata, “

Ahhhh…masakan benar kata-kata ibuku.. makanan selazat ini tidak akanmendatangkan apa-apa kecuali kenyang perutku. Ini habuanku….”, terlintas nafsu yangdtg menggoda… lalu.. setelah si anak itu mengangakan mulutnya luas-luas dan denganrakusnya membaham cacing itu… mulut dan tekaknya terasa kesakitan yang amatsangat…setelah puas cuba melepaskan diri.. si anak tadi berasa kesal dan sedih dalamdirinya.. kerana dia tahu…apa yang ibu katakan memang benar…cuma segalanya sudah terlambat..hanya kerana nafsu.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.



Kelelawar Yang Pengecut

Kelelawar Yang Pengecut
Cerita Dongeng Indonesia - Portal Edukasi dongeng anak Indonesia, cerita dongeng, cerita rakyat Indonesia, Dongeng Nusantara, cerita binatang, Fabel, Hikayat, Legenda Indonesia, Dongeng Asal Usul, Cerita rakyat nusantara, kumpulan kisah dongeng anak indonesia, kumpulan cerita anak Indonesia, kumpulan cerita lucu, daftar cerita dongeng, fabel, hikayat, tips belajar, edukasi anak usia dini, PAUD, dan Balita.

Dahulu kala di sebuah padang rumput yang luas, seekor Singa sedang menyantap makanan. Tiba-tiba seekor burung elang terbang rendah dan menyambar makanan kepunyaan Singa. “Kurang ajar” kata singa. Sang Raja hutan itu sangat marah sehingga memerintahkan seluruh binatang untuk berkumpul dan menyatakan perang terhadap bangsa burung.

“Mulai sekarang segala jenis burung adalah musuh kita”, usir mereka semua, jangan disisakan !” kata Singa. Binatang lain setuju sebab mereka merasa telah diperlakukan sama oleh bangsa burung. Ketika malam mulai tiba, bangsa burung kembali ke sarangnya.

Kesempatan itu digunakan oleh para Singa dan anak buahnya untuk menyerang. Burung-burung kocar-kacir melarikan diri. Untung masih ada burung hantu yang dapat melihat dengan jelas di malam hari sehingga mereka semua bisa lolos dari serangan singa dan anak buahnya.

Melihat bangsa burung kalah, sang kelelawar merasa cemas, sehingga ia bergegas menemui sang raja hutan. Kelelawar berkata,”Sebenarnya aku termasuk bangsa tikus, walaupun aku mempunyai sayap. Maka izinkan aku untuk bergabung dengan kelompokmu, Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk bertempur melawan burung-burung itu”. Tanpa berpikir panjang singa pun menyetujui kelelawar masuk dalam kelompoknya.

Malam berikutnya kelompok yang dipimpin singa kembali menyerang kelompok burung dan berhasil mengusirnya. Keesokan harinya, menjelang pagi, ketika kelompok Singa sedang istirahat kelompok burung menyerang balik mereka dengan melempari kelompok singa dengan batu dan kacang-kacangan. “Awas hujan batu,” teriak para binatang kelompok singa sambil melarikan diri. Sang kelelawar merasa cemas dengan hal tersebut sehingga ia berpikiran untuk kembali bergabung dengan kelompok burung. Ia menemui sang raja burung yaitu burung Elang. “Lihatlah sayapku, Aku ini seekor burung seperti kalian”. Elang menerima kelelawar dengan senang hati.

Pertempuran berlanjut, kera-kera menunggang gajah atau badak sambil memegang busur dan anak panah. Kepala mereka dilindungi dengan topi dari tempurung kelapa agar tidak mempan dilempari batu. Setelah kelompok singa menang, apa yang dilakukan kelelawar ?. Ia bolak balik berpihak kepada kelompok yang menang. Sifat pengecut dan tidak berpendirian yang dimiliki kelelawar lama kelamaan diketahui oleh kedua kelompok singa dan kelompok burung.

Mereka sadar bahwa tidak ada gunanya saling bermusuhan. Merekapun bersahabat kembali dan memutuskan untuk mengusir kelelawar dari lingkungan mereka. Kelelawar merasa sangat malu sehingga ia bersembunyi di gua-gua yang gelap. Ia baru menampakkan diri bila malam tiba dengan cara sembunyi-sembunyi.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.



Gagak Yang Sombong

Gagak Yang Sombong
Cerita Dongeng Indonesia - Portal Edukasi dongeng anak Indonesia, cerita dongeng, cerita rakyat Indonesia, Dongeng Nusantara, cerita binatang, Fabel, Hikayat, Legenda Indonesia, Dongeng Asal Usul, Cerita rakyat nusantara, kumpulan kisah dongeng anak indonesia, kumpulan cerita anak Indonesia, kumpulan cerita lucu, daftar cerita dongeng, fabel, hikayat, tips belajar, edukasi anak usia dini, PAUD, dan Balita.

Pada zaman dulu di tepi hutan, ada seekor burung gagak tua membungkus dirinya dengan bulu-bulu burung merak yang indah dan dia berjalan berkeliling pamer kepada burung gagak yang lain. Sebenarnya dia malah terlihat sangat lucu, karena bulunya yang hitam legam masih terlihat dibalik kostum bulu meraknya. Tetapi dia tetap berjalan angkuh dengan bangga dan memandang teman-temannya yang menonton dengan merendahkan. Burung yang sombong itu bahkan mematuk teman-temannya yang berani datang mendekat. "Tukang tipu!" teriak burung gagak yang lain sambil terbang ke dalam hutan.

Burung gagak tua itu yakin dia secantik burung merak, sehingga ia lalu mendekati sekumpulan burung merak yang sedang berjemur. Dia berpura-pura menjadi burung merak lalu memberi salam pada mereka. Tetapi para burung merak itu tidak tertipu. Mereka melihat bulu burung gagak yang hitam dibalik bulu warna warni. Mereka sangat marah pada kelancangannya sehingga ramai-ramai menghampirinya. Mereka berteriak dan mematukinya tanpa ampun, kostum warna warni gagak itu hancur tercabik cabik.

Kecewa dan sedih, si gagak mencari teman untuk menghibur hatinya. Tetapi teman-temannya juga sudah sangat kecewa padanya. "Tidak! Tidak!" teriak mereka. "Jangan kembali lagi pada kami. Kamu sudah memutuskan untuk menjadi burung merak. Sekarang kamu terima akibatnya." Mereka meneriakinya hingga ia terbang jauh.

Burung malang itu sekarang tidak punya teman. Dia dihukum karena berpura pura menjadi orang lain, dan bahkan mencibir teman temannya yang sederajat. Pesan dari cerita ini adalah : jadilah dirimu apa adanya. Jangan bersikap sombong, tinggi hati, dan ingin merasa lebih baik dari yang lain dengan merendahkan mereka.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.


Tips Menjaga Kesehatan Anak

Tips Menjaga Kesehatan Anak
Cerita Dongeng Indonesia - Portal Edukasi dongeng anak Indonesia, cerita dongeng, cerita rakyat Indonesia, Dongeng Nusantara, cerita binatang, Fabel, Hikayat, Legenda Indonesia, Dongeng Asal Usul, Cerita rakyat nusantara, kumpulan kisah dongeng anak indonesia, kumpulan cerita anak Indonesia, kumpulan cerita lucu, daftar cerita dongeng, fabel, hikayat, tips belajar, edukasi anak usia dini, PAUD, dan Balita.

Tips Menjaga Kesehatan Anak - Anak adalah aset keluarga yang sangat berharga. Sebagai orang tua kita hendaknya selalu menjaga serta merawat kesehatan anak, mulai dari ujung rambutnya sampai ujung kakinya. Sebagai individu yang tumbuh, sebagai orang tua kita tentunya tidak bisa menjaganya setiap waktu, oleh karenanya kita selalu mengawasi dan memperhatikan serta mendidik anak untuk bisa menjaga kesehatannya. Berikut adalah Tips Menjaga Kesehatan Anak yang bisa anda terapkan kepada putra-putri anda tercinta di rumah.

1. Ajarkan anak untuk membiasakan bangun pagi
Bangun pagi adalah hal yang paling sering diajarkan sejak dini. Memang bagi para putra-putri dibawah lima tahun masih perlu jam tidur yang panjang, namun seiring dengan umur anak yang makin bertambah, maka kita sebagai orang tua harus sering mengajarkan bangun pagi kepada anak kita. DI kota besar bangun pagi sudah menjadi kewajiban bagi kebanyakan anak, namun bagi yang mendapat skedul sekolah sian, bangun pagi menjadi sangat berat bagi anak. Anak akan selalu mencari figur yang bisa menjadi contoh bagi mereka. Kitalah orang tua yang harus memberikan contoh akan pentingnya bangun pagi kepada anak-anak kita.

Sedikit tips bagi orang tua agar putra-putri mereka bisa bangun bagi dengan ceria (terutama di hari minggu/libur), yaitu dengan mengajak mereka dengan kegiatan pada hari tersebut, sebutlah jika anda ingin mengajak mereka berolahraga atau mengajak pergi kesuatu tempat yang mereka senangi dan mengharuskan mereka untuk bangun pagi.

2. Ajarkan anak untuk membiasakan gosok gigi
menggosok gigi adalah hal yang penting bagi kesehatan anak. menggosok gigi bagi anak-anak memang hal yang bisa jadi membosankan karena mereka harus menggosok gigi mereka setelah makan, sebelum tidur dan bangun tidur. Jadilah contoh bagi mereka kalau anda sudah melakukan hal itu bagi mereka. Mengajak mereka untuk menggosok gigi bersama adalah hal yang bisa anda lakukan bersama putra-putri anda untuk tahu bagaimana serunya menggosok gigi. Berikan pengertian yang penting kalau mereka tidak segera menggosok gigi setelah bangun tidur, setelah makan dan sebelum tidur. Antarkan anak anda untuk periksa secara rutin ke dokter gigi. Jadi pastikan kebersihan mulut dan gigi putra-putri anda bersih dari segala macam kotoran atau sisa-sisa makanan.

3. Ajarkan anak untuk mandi pagi dan sore
Mandi bisa menjaga kulit kita dari segala penyakit. Membiasakan mandi minimal 2 kali sehari bisa menjaga kesehatan kulit buah hati kita. Biasanya ketika hari libur, banyak anak-anak yang malas untuk bangun pagi dan mandi pagi, karena mereka ingin hari minggu untuk bermalas-malasan setelah seminggu beraktivitas. Mulai menjadi tauladan bagi anak-anak anda, ceritakan kalau kita tidak mandi sehari 2 kali apa yang akan terjadi, kulit akan menjadi tidak sehat dan gampang sekali timbul penyakit kulit yang akan menyerang kita.

4. Membiasakan anak untuk memeriksa kesehatan kuku
Anak-anak sering bermain di tempat yang kotor, dan kemungkinan akan membekas pada kuku setelah bermain. Kuku inilah yang akan membawa bibit penyakit. Biasanya kuku anak akan sering terlihat kotor kalau anak-anak lupa membersihkannya. Kuku adalah tempat yang paling sering dihinggapi oleh bibit penyakit dan paling mudah masuk kedalam tubuh anak-anak lewat aktifitas tangan mereka. Rawatlah kuku anak dengan mengajarkannya membersihkan tangan sebelum makan dan mencuci tangan setelah makan.

5. Membiasakan anak untuk hidup bersih
Mulailah dari kita sebagai orang tua untuk hidup bersih dan merawat kesehatan serta kebersihan diri sampai kebersihan lingkungan rumah. Anak yang dibiasakan untuk hidup bersih dan sehat akan selalu ceria dan aktif dalam segala aktifitas. Memberikan ruang bermain serta lingkungan yang bersih akan memotivasi anak untuk mulai hidup secara bersih dari sekarang hingga mereka dewasa. Hidup bersih tidak memerlukan biaya mahal, akan tetapi hidup bersih bisa kita mulai dengan menanamkan mindset yang tepat agar anak terus hidup dalam kebersihan dan bersih dalam kehidupan. Sehingga anak mampu mandiri kelak dewasa untuk terus menjaga kebersihan dan terbebas dari segala penyakit yang di akibatkan dari kotoran akibat dari pola hidup yang tidak bersih.

Nah demikian tadi 5 tips menjaga kesehatan anak, semoga artikel ini bermanfaat bagi semua orang tua yang ingin anaknya menjadi pribadi mandiri dalam menjaga kebersihan dari kecil hingga mereka dewasa.

Keong Mas


Cerita Dongeng Indonesia - Portal Edukasi dongeng anak Indonesia, cerita dongeng, cerita rakyat Indonesia, Dongeng Nusantara, cerita binatang, Fabel, Hikayat, Legenda Indonesia, Dongeng Asal Usul, Cerita rakyat nusantara, kumpulan kisah dongeng anak indonesia, kumpulan cerita anak Indonesia, kumpulan cerita lucu, daftar cerita dongeng, fabel, hikayat, tips belajar, edukasi anak usia dini, PAUD, dan Balita.

Raja Kertamarta adalah raja dari Kerajaan Daha. Raja mempunyai 2 orang putri, namanya Dewi Galuh dan Candra Kirana yang cantik dan baik. Candra kirana sudah ditunangkan oleh putra mahkota Kerajaan Kahuripan yaitu Raden Inu Kertapati yang baik dan bijaksana.

Tapi saudara kandung Candra Kirana yaitu Galuh Ajeng sangat iri pada Candra kirana, karena Galuh Ajeng menaruh hati pada Raden Inu kemudian Galuh Ajeng menemui nenek sihir untuk mengutuk candra kirana. Dia juga memfitnahnya sehingga candra kirana diusir dari Istana ketika candra kirana berjalan menyusuri pantai, nenek sihirpun muncul dan menyihirnya menjadi keong emas dan membuangnya kelaut. Tapi sihirnya akan hilang bila keong emas berjumpa dengan tunangannya.

Suatu hari seorang nenek sedang mencari ikan dengan jala, dan keong emas terangkut. Keong Emas dibawanya pulang dan ditaruh di tempayan. Besoknya nenek itu mencari ikan lagi dilaut tetapi tak seekorpun didapat. Tapi ketika ia sampai digubuknya ia kaget karena sudah tersedia masakan yang enak-enak. Sinenek bertanya-tanya siapa yang memgirim masakan ini.

Begitu pula hari-hari berikutnya sinenek menjalani kejadian serupa, keesokan paginya nenek pura-pura kelaut ia mengintip apa yang terjadi, ternyata keong emas berubah menjadi gadis cantik langsung memasak, kemudian nenek menegurnya ” siapa gerangan kamu putri yang cantik ? ” Aku adalah putri kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh saudaraku karena ia iri kepadaku ” kata keong emas, kemudian candra kirana berubah kembali menjadi keong emas. Nenek itu tertegun melihatnya.

Sementara pangeran Inu Kertapati tak mau diam saja ketika tahu candra kirana menghilang. Iapun mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat biasa. Nenek sihirpun akhirnya tahu dan mengubah dirinya menjadi gagak untuk mencelakakan Raden Inu Kertapati. Raden Inu Kertapati Kaget sekali melihat burung gagak yang bisa berbicara dan mengetahui tujuannya. Ia menganggap burung gagak itu sakti dan menurutinya padahal raden Inu diberikan arah yang salah. Diperjalanan Raden Inu bertemu dengan seorang kakek yang sedang kelaparan, diberinya kakek itu makan. Ternyata kakek adalah orang sakti yang baik Ia menolong Raden Inu dari burung gagak itu.

Kakek itu memukul burung gagak dengan tongkatnya, dan burung itu menjadi asap. Akhirnya Raden Inu diberitahu dimana Candra Kirana berada, disuruhnya raden itu pergi kedesa dadapan. Setelah berjalan berhari-hari sampailah ia kedesa Dadapan Ia menghampiri sebuah gubuk yang dilihatnya untuk meminta seteguk air karena perbekalannya sudah habis. Tapi ternyata ia sangat terkejut, karena dari balik jendela ia melihatnya tunangannya sedang memasak. Akhirnya sihirnya pun hilang karena perjumpaan dengan Raden Inu. Tetapi pada saat itu muncul nenek pemilik gubuk itu dan putri Candra Kirana memperkenalkan Raden Inu pada nenek. Akhirnya Raden Inu memboyong tunangannya keistana, dan Candra Kirana menceritakan perbuatan Galuh Ajeng pada Baginda Kertamarta.

Baginda minta maaf kepada Candra Kirana dan sebaliknya. Galuh Ajeng mendapat hukuman yang setimpal. Karena takut Galuh Ajeng melarikan diri kehutan, kemudian ia terperosok dan jatuh kedalam jurang. Akhirnya pernikahan Candra kirana dan Raden Inu Kertapatipun berlangsung. Mereka memboyong nenek dadapan yang baik hati itu keistana dan mereka hidup bahagia.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.


Legenda Si Malin Kundang


Cerita Dongeng Indonesia - Portal Edukasi dongeng anak Indonesia, cerita dongeng, cerita rakyat Indonesia, Dongeng Nusantara, cerita binatang, Fabel, Hikayat, Legenda Indonesia, Dongeng Asal Usul, Cerita rakyat nusantara, kumpulan kisah dongeng anak indonesia, kumpulan cerita anak Indonesia, kumpulan cerita lucu, daftar cerita dongeng, fabel, hikayat, tips belajar, edukasi anak usia dini, PAUD, dan Balita.

Legenda Malin Kundang adalah cerita rakyat yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu. Sebentuk batu di pantai Air Manis, Padang, konon merupakan sisa-sisa kapal Malin Kundang.

Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.

Karena merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Malin memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya setelah kembali ke kampung halaman kelak.

Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau tetapi Malin tetap bersikeras sehingga akhirnya dia rela melepas Malin pergi merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar.Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang beruntung, dia sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut.

Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.

Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.

Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.

Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa wanita tua itu adalah ibunya, karena dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga anak buahnya.

Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menyumpah anaknya “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”.

Tidak berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Aia Manih, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.