Dongeng Fabel Kuda, Kancil dan Gajah

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Cerita Dongeng Fabel Kuda, Kancil dan Gajah, Semut dan Cicak...

Dongeng Fabel Kuda dan Anjing

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang cerita Dongeng Fabel Kuda dan Anjing, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel,
Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang cerita Dongeng Fabel Kuda dan Anjing, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Zaman dahulu, anjing memang sudah bersahabat dengan kuda. Mereka kemana-mana selalu bersama, jika kuda sedang makan rumput di padang, anjing menunggu sambil tiduran. Demikian juga jika anjing sedang makan, kuda pun duduk sambil mengunyah – ngunyah rumput. Meskipun begitu, anjing sering usil pada kuda. Namun Kuda adalah binatang yang sabar. Walau diusik dengan keusilan anjing, ia tetap saja tersenyum.

Baca Cerita Dongeng Ini Selengkapnya :
“Hai, kuda ! Aku mendengar manusia menuduh kawannya. Manusia itu mengatakan bahwa senyum kawannya itu seperti senyum kuda.” Kata Anjing. Kuda tidak menjawab . Ia hanya tersenyum . “Apakah senyummu itu menarik atau menjijikan ?” Tanya anjing menggoda kuda . “Manusia memang ada-ada saja yang diceritakan, mereka pandai mencaci, tetapi mereka sendiri tetap jahat.” Kata kuda, yang merasa dirinya juga tersinggung dengan ucapannya itu. “Hai anjing ! aku juga sering mendengar manusia menuduh sesamanya. Katanya senyum manusia itu seperti anjing. Apa ya, kira-kira makudnya ?” Balas kuda.

Anjing yang merasa terpukul lalu menjawab. “Ah, sama saja dengan katamu tadi bahwa manusia suka mencaci, menjelek-jelekkan orang lain. Padahal mereka sendiri lebih jelek. Bukankah mereka itu yang membunuh dan membakar anjing ? Senyum anjing dibakar adalah senyum penderitaan bukanlah senyum kegembiraan.”

Suatu ketika, anjing mengundang kuda agar datang ke rumahnya. Ia hendak mengadakan pesta, kuda datang tanpa curiga. Sambil membawa bingkisan dedak padi bercampur garam.
Ketika kuda tiba di rumah anjing, persiapan pesta telah siap. Kambing, kerbau, dan lembu juga hadir.”

“Saudara-saudara, acara pesta akan kita mulai, saya harap saudara – saudara duduk dengan tertib.” kata anjing. “Mbek, ……. Sejak nenek moyangku belum pernah duduk, susah juga nih !” kata Kambing. “Saya juga belum pernah duduk, tapi kita harus menghormati tuan rumah.” Kata Kuda juga. “Uh…..betul-betul terlalu, masak kita disuruh duduk ! apakah anjing tidak tahu bahwa kita tidak dapat duduk ?” Ucap lembu kesal merasa dipermainkan. “Saya jadi serba salah mana mungkin saya dapat duduk seperti anjing !” kata kerbau.

Anjing yang sejak tadi di dapur menyediakan makanan, diam-diam mendengarkan keluhan para tamunya tersebut, ia pun tertawa dalam hati. “Tahu rasa kalian !” kata anjing dalam hati sambil berjalan menuju ke ruang tamu. “Silakan duduk dengan enak, saudara – saudara ! Mengapa kelihatan gelisah ? apa ruang tamu ini kurang serasi ?” kata anjing sambil menyodorkan makanan.

Mereka terdiam sambil terus mencoba duduk. Kambing duduk dengan kaki belakang selonjor. Kaki depan ditopangnya. Punggungnya terasa pegal, mau patah. Kuda juga begitu. Kerbau berkali-kali terguling karena kaki depannya sulit menopang perutnya yang besar, lembu melenguh-lenguh menahan napasnya yang terasa sesak. Akhirnya tamu – tamu itu memberontak dan marah-marah. Apalagi ketika mereka mendengar anjing tertawa terbahak – bahak di dapur.

“Kurang ajar, kau ! Berani mempermainkan kami !” bentak kuda sambil menyepak anjing dengan kaki belakangnya. Hadirin beramai – ramai hendak menghajar anjing. Akan tetapi, anjing dapat melarikan diri. Dengan terpincang – pincang, anjing lari terbirit – birit meninggalkan tamunya. Rumah anjing itu diobrak-abrik hingga berantakan. Sejak saat itu persahabatan mereka menjadi retak. Itulah sebabnya, anjing selalu menggonggong jika bertemu dengan kuda, kambing, lembu, atau kerbau.
Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik yaitu meliputi Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan, Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik Cerita. Untuk belajar memahami itu semua, coba adik-adik tebak dari cerita Dongeng Fabel Kuda dan Anjing diatas temanya apa, tokohnya siapa dan settingnya dimana, ayo siapa yang tahu?.