Dongeng Fabel Kuda, Kancil dan Gajah

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Cerita Dongeng Fabel Kuda, Kancil dan Gajah, Semut dan Cicak...

Bende Wasiat

Bende Wasiat
Hai adik-adik yang pintar dan manis, bagaimana kabarnya hari ini? Tentu sedang sangat baik dan bahagia bukan?. Jumpa lagi dengan Kak Edi nih. Kali ini Kakak akan mendongeng tentang Kisah Bende Wasiat. Ikutin terus ya dongeng kak Edi di blog ini, blog Cerita Dongeng Indonesia Portal Edukasi yang berisi tentang Kumpulan Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat Indonesia, Cerita Binatang atau Fabel, Hikayat, Legenda Indonesia, Dongeng Asal Usul dan Cerita Rakyat Nusantara. Tentu adik-adik sudah tidak sabaran ya untuk mendengar kisahnya? Baiklah mari kita langsung saja mulai mendongengnya supaya adik-adik tidak penasaran lagi. Ceritanya begini adik-adik, Pada zaman dulu, di suatu pagi yang cerah di tepi sebuah hutan belantara, tampak seekor Harimau sedang asyik bercermin di atas air sungai yang jernih sambil sesekali membasuh mukanya. “Hmm, ternyata macho dan gagah juga aku ini, tubuhku kuat berotot dan warna lorengku sangat indah, kuning keemasan berkilauan,” kata harimau dalam hati. Memang sudah tidak aneh lagi, arimaumemang terkenal sombong di hutan itu. Kesombongan harimau membuatnya suka memerintah dan berbuat semena-mena pada binatang lain yang lebih kecil dan lemah. Si kancil akhirnya tidak tahan lagi dengan sikap harimau. “Benar-benar keterlaluan si harimau !” kata Kancil menahan marah. “Dia mesti diberi pelajaran! Biar kapok! Sambil berpikir, di tengah jalan kancil bertemu dengan kelinci. Mereka berbincang-bincang tentang tingkah laku harimau dan mencoba mencari ide bagaimana cara membuat si harimau kapok dan tidak lagi semena-mena pada masyarakat hutan. Setelah lama terdiam, “Hmm, aku ada ide brilian nih,” kata si kancil tiba-tiba. “Tapi kau harus menolongku,” lanjut si kancil. “Begini, kau bilang pada harimau kalau aku telah menghajarmu karena telah menggangguku, dan katakan juga pada si harimau bahwa aku akan menghajar siapa saja yang berani menggangguku, termasuk harimau, karena aku sedang menjalankan tugas penting,” kata kancil pada kelinci. “Tugas penting apa, Cil?” tanya kelinci heran. ” Sudah, bilang saja begitu, kalau si harimau nanti mencariku, antarkan ia ke bawah pohon besar di ujung jalan itu. Aku akan menunggu Harimau disana.” Kata si kancil sambil menunjuk kearah pohon. “Tapi aku takut Cil, benar nih kamu sudah yakin kalau rencanamu akan berhasil?”, kata kelinci tampak meragukan rencana kancil. “Percayalah padaku, kalau gagal jangan sebut aku si kancil yang cerdik”.kata kancil meyakinkan si kelinci. “Iya, iya. Aku percaya, tapi kamu jangan sombong, nanti malah kamu jadi lebih sombong dari si harimau lagi.” “ye ilehhh… kamu kayak tidak tahu saya saja?” kata kancil.
Baca Cerita Dongeng Ini Selengkapnya :
Seperti yang diharapkan, harimau minta diantarkan ke tempat kancil berada. “Itu dia si Kancil!” kata Kelinci sambil menunjuk ke arah sebatang pohon besar di ujung jalan. “Kita hampir sampai, harimau. Aku takut, nanti jangan bilang si kancil kalau aku yang cerita padamu, nanti aku dihajar lagi,” kata kelinci. Si kelinci langsung berlari masuk dalam semak-semak pura-pura ketakutan pada si kancil. “Hai kancil!!! Kudengar kau mau menghajarku ya?” Tanya harimau sambil marah. “Jangan bicara keras-keras, aku sedang mendapat tugas penting”. “Tugas penting apa?”. Lalu Kancil menunjuk benda besar berbentuk bulat, yang tergantung pada dahan pohon di atasnya. “Aku harus menjaga bende wasiat itu.” Bende wasiat apa sih itu?” Tanya harimau heran. “Bende adalah semacam gong yang berukuran kecil, tapi bende ini bukan sembarang bende, kalau dipukul suaranya merdu sekali, tidak bisa terlukis dengan kata-kata. Harimau jadi penasaran. “Aku boleh tidak memukulnya?, siapa tahu kepalaku yang lagi pusing ini akan hilang setelah mendengar suara merdu dari bende itu.” “Jangan, jangan…!!!,” teriak Kancil melarang. Harimau terus membujuk si Kancil. Setelah agak lama berdebat, “Baiklah, tapi aku pergi dulu, jangan salahkan aku kalau terjadi apa-apa ya?”, kata si kancil. Setelah Kancil pergi, Harimau segera memanjat pohon dan memukul bende itu. Tapi yang terjadi…. Ternyata benda itu bukanlah sebuah bende, melainkan sarang lebah beracun yang cukup besar ! Nguuuung…nguuuung…..nguuuung tampak sekelompok lebah yang marah keluar dari sarangnya karena merasa diganggu. Lebah-lebah itu mengejar dan menyengat si harimau dengan ganasnya. “Tolong! Tolong!” teriak harimau kesakitan sambil berlari. Badanya tampak dipenuhi bentol besar dan merah. Ia terus berlari menuju ke sebuah sungai. Byuurrrr!... Harimau langsung melompat masuk ke dalam sungai. Ia akhirnya selamat dari serangan lebah yang lebih ganas. “Grrrr, awas kau Kancil!” teriak Harimau menahan marah. “Aku dibohongi lagi. Tapi pusingku kok menjadi hilang ya?”. Walaupun tidak mendengar suara merdu bende wasiat, harimau tidak terlalu kecewa, sebab kepalanya tidak pusing lagi. “Hahaha! Lihatlah Harimau yang gagah itu lari terbirit-birit disengat lebah,” kata kancil. “Binatang kecil dan lemah tidak selamanya kalah bukan?”. “Aku harap harimau bisa mengambil manfaat dari kejadian ini,” kata kelinci penuh harap.” Sementara harimau yang masih ngos-ngosan merangkak menepi dari sungai, dia berjalan masuk ke hutan sambil menahan sakit kena sengat lebah, sesekali dia menoleh ke arah kancil dan kelinci yang menatapnya dari kejauhan sambil cengengesan…

Baca juga cerita dongeng Fabel lainnya dengan KLIK DISINI

Demikianlah adik-adik cerita dongeng dari Kak Edi, semoga bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua untuk selalu berbuat baik. Sampai jumpa lagi di dongeng menarik lainnya, daa…daaa… Unsur intrinsik dari dongeng diatas adalah : Latar/seting tempat yaitu cerita tersebut terjadi di tepi hutan. Latar waktu yaitu terjadinya cerita di siang hari Tokoh dalam cerita adalah Harimau, Kelinci dan Kancil sebagai peran utamanya. Pesan moral/Amanat : Kita tidak boleh sombong walaupun kita hebat sekalipun, rendah hati dan saling menghormati adalah keharusan.
Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng. Dan pada kesempatan lain kakak berencana akan membuat contoh cerita bergambar untuk anak sd juga lho. Selain itu kakak juga akan mencoba membuat cerita dongeng bergambar pdf, Tunggu saja ya adik-adik.