Dongeng Fabel Kuda, Kancil dan Gajah

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Cerita Dongeng Fabel Kuda, Kancil dan Gajah, Semut dan Cicak...

Kancil Dan Raja Kera

Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Kancil dan Raja Kera
Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Kancil dan Raja Kera, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Tersebutlah sebuah desa kecil tempat para binatang yang bernama Alas Roban. Di desa itu di huni oleh beberapa keluarga binatang. Dan salah satunya adalah Kancil. Pada suatu hari, si kancil mengajak teman-temanya untuk berjalan-jalan keluar desa. Dia sangat penasaran dengal hal apa saja yang ada di luar desanya. Si kelinci yang selalu menjadi teman setianya mengikutinya dari belakang.

"Cil..Apa kita tak terlalu jauh dari desa?Yuk kita pulang saja yuk..Aku takut..".Kata si kelinci. "iya cil..Kata ibu ku, area di luar desa tidak aman. Daerah ini di kuasai oleh para bandit kera". "Halah..Kamu gak usah takut, kan ada aku.. Emangnya ada apa dengan para kera itu?".Tanya kancil. "Mereka itu adalah kelompok kera jahat, kadang mereka juga masuk ke desa kita. Pimpinan mereka sangat menyeramkan,bertubuh besar dan kuat. Itulah yang membuatnya sangat di takuti dan di segani, karena sangat jarang yang bisa lolos dari pemburu hidup-hidup..".Kata kelinci menjelaskan. "Ah..Masa? Kalo cuma lolos dari pemburu saja..Itu urusan kecil..". "Jaga mulut mu bocah..Kau tak tahu di mana kau berada. Ini daerah kekuasaan ku".Tiba-tiba sebuah suara memotong perkataan kancil. Dalam sekejap tempat itu telah di kepung para kera, mereka menghampiri kancil dan kelinci.

"Kau berani menghina ku di daerah kekuasaan ku..".Kata pemimpin kera itu. "Lho..Memang kau ini siapa? Emang hutan ini milikmu?".Jawab kancil, sementara kelinci menggigil ketakutan di belakangnya. "Lancang sekali kau!! Lihat baik-baik diri ku.. Dengan tubuh yang besar dan kuat. Akulah hewan terkuat di wilayah ini, akulah satu-satunya hewan yang mampu lepas dari para pemburu..Akulah pimpinan para kera disini". Jawab kera itu dengan sombongnya.

"Terus kalau kamu pimpinan para kera, emangnya kenapa? Terus kalo kamu pernah bebas dari para pemburu aku harus apa? Sudahlah gak usah sok nakut-nakuti aku. Lagian semua kisah tentang paman juga belum ada buktinya.. Kalo cuma kabur dari pemburu saja aku juga bisa paman. Jangankan cuma di tangkap, di bawa sampai rumah mereka saja aku juga masih bisa pulang..".Raja kera sangat terkejut mendengar jawaban kancil itu, bahkan semua kera dan si kelinci teman kancil ikut melongo di buatnya.

"Besar juga mulutmu !!!. Kalau begitu,bagaimana kalau kita bertaruh untuk membuktikan ocehan mu..".Kata raja Kera. "Boleh..Emang taruhan paman apa kalau aku menang? Dan pastinya sih aku bakal menang.. ".Jawab kancil enteng. "hahaha..Aku suka gayamu bocah.. Sangat percaya diri dan bersemangat..Tapi juga sangat ceroboh.. Baiklah..Apapun yang kau minta katakan pada ku..". "Oke..Aku gak minta yang aneh-aneh.. Aku cuma minta kalau aku menang, paman dan para gerombolan paman tidak boleh semena-mena lagi. Dan tentunya tidak boleh menjarah barang yang bukan haknya, mulailah hidup dengan baik.. Dan yang kedua..Jika aku berhasil lolos, paman dan para gerombolan paman..Harus menceritakan kisah tentang diri ku kesemua penjuru Alas roban ini. Agar semua tahu tentang kisah ku.. Bagaimana,  Setuju?". Tanya kancil. "Hahaha..Dasar kau bocah yang aneh.. Kau mempertaruhkan nyawa mu hanya untuk hal sebodoh itu? Kau tak berminat jadi raja menggantikan ku?". "Tidak paman..Cuma itu aja.. Kata kancil singkat.

"Huahahahaha..Baru kali ini aku bertemu bocah yang bernyali besar seperti mu.. Baiklah,aku sanggupi permintaan mu.. Sekarang buktikan semua ocehan mu barusan..Atau kau akan menyesal karena telah berani mempermainkan aku..".Ancam Raja kera. "Oke..Siapa takut..Sekarang antar aku di mana tempat perangkap para pemburu..".Kata kancil menyanggupi.

"Cil..Kamu yakin mau melakukan ini? Itu sangat berbahaya lho cil, sama saja kamu mengantar nyawa. Lebih baik kita lari saja dan pulang ke desa".Bisik kelinci pada kancil. "kamu tenang saja kawan..Aku pasti baik-baik saja. Aku punya seribu satu rencana,jadi tak usah hawatir. Kamu tunggu saja aku di sini..".Kata kancil menenangkan temanya.

Akhirnya dengan di pandu seekor kera beruk anak buah raja kera, si kancil berjalan menuju tempat perangkap berada. Perjalanan yang lumayan jauh,karena letak perangkap itu berada di pinggiran hutan. "Nah..Kita sudah sampai, aku hanya bisa mengantarmu sampai sini saja. Itu dia letak perangkapnya..Kamu lihat daun-daun kering itu? Jika kamu menginjaknya..Maka sebuah akan menjerat kaki mu hingga kau akan terperangkap.. Aku akan mengawasi mu dari sini untuk memastikan kamu benar-benar terperangkap oleh tali itu, kemudian aku akan pergi menghadap raja untuk melapor".Kata kera beruk itu menjelaskan.

"Baiklah, kamu tunggu di sini. Aku akan menuju ke arah perangkap itu.".Kata si kancil sambil berlalu. Kemudian si kancilpun menuju ke arah perangkap itu dan menginjaknya,hingga kakinya terjerat dan terikat terbalik di atas pohon. Setelah memastikan si kancil benar-benar terjebak dan tak dapat lepas, kera beruk pun kembali untuk melapor ke rajanya. "hahahah....Jadi bocah itu benar-benar melakukanya?". Tanya raja. "Benar paduka..".Jawab kera beruk. "Benar-benar bocah yang bernyali besar,aku salut dan akan berkabung untuk kematianya sebagai ungkapan rasa penghormatan ku..".Kata raja kera.

Sementara si kelinci hanya bisa menangisi nasib yang menimpa kancil. Dia tak mengira si kancil akan mati dengan cara yang mengenaskan. Sementara itu di tempat lain..Si kancil masih tergelantung di atas perangkap. Sudah berkali-kali dia berusaha melepaskan diri, tapi tetap tak berhasil melepaskan kakinya dari jerat tali itu. "Ternyata tali ini benar-benar erat.. Aku tak mampu lepas sendiri.Wah..Bisa-bisa aku benar-benar tertangkap pemburu nih.. Aku harus cepat-cepat cari akal..".Gumam kancil. Ketika si kancil sedang berfikir keras,tiba-tiba seekor elang hinggap di pohon itu. "Kamu sedang apa cil? Kenapa kamu bisa ada di tempat ini?Ini kan sudah terlalu jauh dari desa..".Tanya ketiga merpati itu serentak.

Kancil seperti mengenali suara itu,itu seperti suara teman lamanya. Lalu dia pun melihat ke atas pohon.. "Elang?! Kenapa kamu bisa ada di sini?".Kata kancil senang sekaligus terkejut. "Aku sedang cari makan, lalu aku melihat mu tergelantung. Memangnya ceritanya gimana kok sampai kamu bisa terjebak di perangkap ini?".Tanya si Elang.

Lalu kancil pun menceritakan semua hal yang dia alami kepada elang itu. "Nah..Kamu sudah tahu ceritanya. Sekarang aku membutuhkan bantuanmu sebelum para pemburu datang..".Pinta kancil. "Apa yang bisa saya lakukan untukmu cil?".Tanya Elang. "Kamu buanglah kotoran di tubuhku sebanyak-banyaknya,kalau bisa lumuri seluruh tubuh ku dengan kotoran kamu. Kalian tak usah tanya alasanya apa, yang penting lakukan saja. Dan setelah itu,cepat-cepat kalian pergi sebelum para pemburu datang..".Perintah kancil. Elang pun segera melakukan perintah si kancil,setelah semua selesai dan di rasa cukup..Dia kemudian terbang meninggalkan si kancil.

Tak lama setelah elang pergi, para pemburu datang. Mereka melihat tubuh si kancil yang tergantung terkena perangkap mereka. "Hei lihat apa yang kita tangkap..Seekor kancil..".Kata pemburu 1. "hmm..Tapi sepertinya kancil itu sudah membusuk,mungkin sudah beberapa hari dia terjebak dan mati kelaparan. Kita kan sudah hampir satu minggu tidak melihat perangkap gara-gara kita pergi ke kota menjual hasil panen. Lihat saja..Tubuhnya sudah berbau busuk dan di kerubungi banyak lalat..".Kata pemburu 2.

"Wah..Sepertinya benar pak..Lalu mau kita apakan bangkai ini?".Tanya pemburu 1. "Ya kita turunkan lalu kita buang ke hutan biar di makan harimau, memangnya bangkai busuk mau kita apakan lagi? Setelah itu kita pasang lagi perangkapnya..".Jawab pemburu 2. "Baik pak..".Kata pemburu 1 kemudian melepaskan tali perangkap yang menjerat si kancil. Kemudian tubuh si kancil mereka gotong dan di buang ke hutan kemudian mereka tinggalkan. Setelah memastikan para pemburu sudah pergi,si kancil yang dari tadi pura-pura mati segera bangun. Dia merasa lega karena rencananya benar-benar berhasil. Si kancilpun kemudian membersihkan diri di sungai dan pulang menemui raja kong untuk menagih taruhan mereka.

Kontan saja para kera dan kancil temanya di buat terkejut dengan kembalinya si kancil, lebih-lebih raja Kera. Dia hampir tak percaya dengan apa yang di lihatnya,bahkan sikancil bisa pulang tanpa ada luka sedikit pun.. "Hai paman.. Sekarang tepati janji mu..Lihat,aku menang taruhan seperti yang ku katakan..Hehehe ".Kata kancil. "Ba..Ba..Bagaimana kau bisa lolos? Sungguh di luar duga'an..Tak masuk akal..".Tanya raja Kera tergagap tak percaya. "hehehe..Sudah..Tak perlu aku jelaskan. Sekarang yang penting aku sudah membuktikan omongan ku dan sekarang paman harus menepati janji paman..". Jawab kancil.

"Hahahaha..Kau memang punya banyak kejutan bocah..Sebagai raja, aku akan menepati janji ku. Aku dan semua rakyat ku tidak akan menjarah lagi..Dan aku akan menyebarkan semua kisah mu keseluruh pelosok hutan, agar mereka mengenalmu dan mengetahui akan kehebatanmu. Tapi bocah..Aku belum tahu siapa nama mu..Dan harus ku panggil apa diri mu dalam cerita ku?".Tanya raja kera. "Sebut saja nama ku..Kancil.. Lalu setelah kejadian itu, kancilpun mengajak kedua temanya kembali ke desa. Dan si kelinci pun menceritakan pengalamannya bersama kancil kepada seluruh warga hutan dan para kawanan kera pun menceritakan kehebatan kancil ke semua hewan yang ditemuinya.

Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.