Zaman dahulu di sebuah desa terpencil hiduplah seorang petani dengan dua hewan peliharaanya. seekor ayam, dan seekor anjing yang mempunyai sifat kurang baik, walaupun didepan pak tani selalu bersikap hormat dan setia. Namun di belakang dia suka berbohong pada majikannya. Pagi itu pak tani hendak berladang, dia menitipkan ayam satu-satunya untuk dijaga oleh anjingnya. "saya mau menengok tanaman di ladang sebentar, kamu saya tugasi untuk menjaga ayam dengan baik, awasi jangan sampai ada musang yang datang mendekatinya". Pinta pak tani kepada anjing. "Siap tuan, hamba akan laksanakan tugas itu dengan baik". jawab anjing. Tentu saja tugas itu disanggupi oleh si anjing demi menutupi sifat buruknya.
Pak Tani berlalu meninggalkan anjing, sementara si ayam masih di kandangnya. Dalam hati si anjing berkata "Hmmmm... Ini kesempatan paling baik untuk aku menyingkirkan si ayam, akan saya makan dan jika pak tani nanti tanya, akan saya katakan kalau ayam pergi tanpa pamit padaku, kan beres urusan". dengan hati-hati si anjing mendekati sia ayam yang sedang mengais makanan di samping gubuk pak tani. Tanpa banyak bicara, disergapnya ayam itu dari belakang. si ayam yang tidak tahu akan ada serangan dari anjing tentu tak sempat menghindar. hanya dengan sekali gigit, matilah si ayam oleh anjing itu. dengan lahap dia memakan habis tubuh si ayam. dibersihkannya ceceran darah dan bulu-bulu yang berserakan agar pak tani tidak curiga.
Hari menjelang sore, pak tani yang baru pulang langsung menanyakan keadaan si yam kesayanganya. denga wajah yang dibuat-buat seolah sedih, anjing berlutut sambil minta ampun kepada pak tani. "Ampun tuanku, hamba tidak becus mkenjadi penjaga yang baik, hamba yang salah. hamba tak bisa mencegah kemauan ayam. Dia minggat tuanku !". kata anjing sambil terus berlutut. "Apa!!! Minggat??? bagaimana bisa si ayam kan sangat saya sayang dan tiap hari saya beri makan seperti halnya kamu? bagaimana mungkin dia minggat begitu saja?". Pak tani masih tidak percaya. namun dengan kelicikan si Anjing, akhirnya pak tani percaya pap yang diceritakan anjingnya itu. "baiklah, mungkin ayam memang sudah tidak kerasan tinggal digubuk ini. mungkin di luar sana dia akan lebih bahagia". kata pak Tani. mendengar ucapan pak tani, Anjing merasa telah menang dan bisa mengelabui pak tani. "hehehee..... ternyata mudah sekali pak tani dibohongi". Anjing berkata dalam hati.
Malam itu pak tani masih kepikiran soal si ayam yang tiba-tiba kabur dari rumah, sebenarnya dia tidak sepenuhnya percaya pada omongan anjingnya. Dia duduk di emperan gubuk ditemani anjingnya. "saya masih tidak percaya kalau si ayam benar-benar pergi tanpa sebab" gumam pak tani. "Besok ada undangan dari desa seberang, akan ada acara kenduri. Kau ikutlah temani saya besok". kata pak tani kepada anjing. "baik Tuanku....hamba pasti akan ikut dengan tuanku.." Jawab si anjing dengan gembira. Dia membayangkan kalau kenduri pasti banyak makanan enak dan dia akan kenyang sekali.
Pagi-pagi sekali pak tani berangkat dengan didampingi anjingnya. hampir setengah jam mereka tiba di tempat kenduri. banyak sekali makanan dari daging tersedia di acara tersebut. Si anjing yang berdiri diluar hanya bisa menciun aroma daging panggang yang ada di dalam ruangan kenduri. Air liurnya meleleh ingin sekali ikut makan di dalam acara tersebut. Namun sayang, dia hanya boleh ikut hanya sampai di halaman.
Setelah acara kenduri selesai, pak tani pun keluar. Ia memberikan si Anjing sepotong tulang berukuran besar, anjing sangat gembira, saking senangnya sampai si anjing lupa dengan pak tani yang telah memberinya Tulang. Dia pun berlari kencang pulang meninggalkan pak Tani. si anjing sudah sampai di tepian hutan dekat kampung pak tani. Dia sangat merasa haus. Ketika dia melewati sebuah sungai, buru-buru dia membungkukkan badannya untuk minum. Dia kaget, di melihat bayangan dirinya terpantul dari air. Anjing yang serakah itu mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya. Tanpa fikir panjang ia menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai untuk merebut bayangan tulang itu. air yang deras menghanyutkannya. Dan Anjing yang serakah tersebut akhirnya mati terbawa arus sungai. Dia mati tanpa pernah tau dan menyadari betapa bodoh dan jahatnya dirinya.
Setelah acara kenduri selesai, pak tani pun keluar. Ia memberikan si Anjing sepotong tulang berukuran besar, anjing sangat gembira, saking senangnya sampai si anjing lupa dengan pak tani yang telah memberinya Tulang. Dia pun berlari kencang pulang meninggalkan pak Tani. si anjing sudah sampai di tepian hutan dekat kampung pak tani. Dia sangat merasa haus. Ketika dia melewati sebuah sungai, buru-buru dia membungkukkan badannya untuk minum. Dia kaget, di melihat bayangan dirinya terpantul dari air. Anjing yang serakah itu mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya. Tanpa fikir panjang ia menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai untuk merebut bayangan tulang itu. air yang deras menghanyutkannya. Dan Anjing yang serakah tersebut akhirnya mati terbawa arus sungai. Dia mati tanpa pernah tau dan menyadari betapa bodoh dan jahatnya dirinya.
Pesan Moral Dongeng Anjing Pembohong Yang Serakah adalah : Ketika kita dipercaya dan diberi amanah olah siapapun, hendaknya kita bisa menjaga kepercayaan itu dengan baik, jangan pernah berkhianat dan berbohong apalagi kepada orang yang telah banyak berjasa kepada kita. Jauhi sifat tamak, rakus dan serakah, karena sifat tersebuta mat tercela dan sangat di benci Tuhan.
Cerita Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan
kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur
Intrinsik yaitu meliputi Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot,
Perwatakan/Penokohan, Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang
disertai unsur Ekstrinsik Cerita.